Si Tayo Jadi Solusi, Transportasi ke Terminal Tipe A Sulit Diakses

Si Tayo, Lima mobil Bus Rapid Transit (BRT) hibah dari Kementerian Perhubungan akan segera dioperasikan. IST

PEMKOT SUKABUMI – Lima Bus Rapid Transit (BRT) yang dimiliki Kota Sukabumi recananya akan beroperasi dengan rute sepanjag Jalur Lingkar Selatan ditargetkan menjadi salah satu jawaban mudahnya akses masyarakat ke Terminal tipe A KH Ahmad Sanusi.

Saat ini, akses ke terminal andalan Sukabumi ini masih cukup sulit karena tidak ada angkutan umu yang menuju ke terminal.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Sukabumi, Novian mengungkapkan, tentang belum optimalnya akes dari terminal ataupun sebaliknya diharapkan setelah beropersinya bus hibah dari Kementrian Perhubugan dapat menjadi solusi.

Ditargetkan, Si Tayo bakal beroperasi pada April mendatang. “Betul memang saat akses transfortasi ke Terminal belum optimal, natinya diharapkan setelh BRT beroperasi di koridor Jalan Lingkar Selatan akan mempermudah askes kesana,” jelas Novian, Sabtu (1/2).

Lima BRT hibah dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan RI ini, ditargetkan bakal beroperasi pada April mendatang.

Pengelolaannya sendiri di rencanakan dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.

“Targetnya April lima BRT ini beroperasi, adapun rutenya masih sesuai rencana awal yakni Cibeureum, Jalur Lingkar Selatan hinga Cibilang, Kabupaten Sukabumi,” sebutnya.

Bus Rapid Transit (BRT) atau lebih di kenal Si Tayo saat melaju di Jalur Lingkar Selatan.

Selain itu, surat-surat kepemilikan Si Tayo ini sudah di ubah menjadi aset milik pemerintah Kota Sukabumi.

Artinya, pengoprasian hanya tinggal menunggu anggaran yang diperuntukan operasionalnya. “Pengoprasian bisa dilakukan oleh pemerintah atau pihak ketiga rekanan pemerintah, semoga saja secapatnya Si Tayo bisa segera dinikmati oleh masyarakat,”tutupnya.

Sementara itu, Kepala Kordinator Terminal Tipe A Kota Sukabumi, Yukki Rahmat Yunus menambahkan, akses menuju ke terminal saat ini dibantu oleh kendaraan online.

Namun begitu, jika tidak ada moda transfortasi khusus tetap akan membingungkan masyarakat.

“Sejauh ini paling dibantu oleh angkutan online, tapi seharusnya tetap ada angkutan khusus.

Jika tidak, bisa di lihat sendiri banyak kendaraan yang ngetem di depan terminal, semoga saja setelah BRT beropersi dapat membantu akses ke terminal,” pungkasnya. (upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *