Program Magrib Mengaji Belum Menyeluruh

foto: dok/radarsukabumi kepsen MAGHRIB MENGAJI: Suasana saat peluncuran program Maghrib Mengaji yang dilaunching Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil bersama Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Masjid Agung Kota Sukabumi beberapa hari lalu.

CITAMIANG— Program Maghrib Mengaji yang merupakan program Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Kota Sukabumi terus digaungkan. Hal ini membuat Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi merasa prihatin.

Menurutnya, dari total 746 masjid yang ada di Kota Sukabumi baru sebanyak 126 masjid yang sudah melaksanakan program tersebut. Wali Kota Sukabumi prihatin karena jumlah tersebut sama sekali belum separonya dari total masjid yang ada.

Bacaan Lainnya

“Sekarang Kota Sukabumi memiliki sebanyak 746 masjid, kenyataannya 126 masjid saja yang melaksanakan program Maghrib Mengaji, masih lebih banyak yang tidak melaksanakan program Maghrib Mengaji,” tandasnya, Senin (18/2).

Fahmi menilai, masih banyak orang tua dan anak-anak yang disibukkan oleh aktifitas lain. Hal inilah yang dianggap wali kota kenalakan remaja, kenakalan pelajar, juga kenakalan pemuda kerap terjadi karena basic keagamaan mereka tidak kuat.

“Wajar jika banyak kejadian kenalakan remaja, pelajar dan pemuda sering terjadi di beberapa wilayah, karena basic keagamaanya tidak kuat. Bahkan, orang tua dan anak terkesan sibuk dengan aktifitas lain dibanding ikut melaksanakan Maghrib Mengaji,” akunya prihatin.

Orang nomor satu di Kota Mochi ini pun bernostalgia. Di masa kecilnya, ia sering diajak orang tuanya mengikuti pengajian di masjid dekat rumahnya. Mulai usai Sholat Maghrib sampai waktu Sholat Isya tiba. Sehingga, tidak sempat bermain karena menghabiskan waktu maghrib dan setelah maghribnya mengaji di masjid.

Fahmi ingin semangat para orang tua dan generasi muda di Kota Sukabumi bisa seperti kebiasaan masa kecilnya. Maghrib Mengaji menjadikan budaya bagi warga Kota Sukabumi untuk terlakasana di semua masjid di Kota Sukabumi.

“Dulu semasa kecil saya diajak ayah dan ibu saya ke masjid dari magrib hingga isya. Saya tidak kemana-mana. Sehingga, itu menjadi budaya untuk mengaji,” ujarnya.

Bahkan, Fahmi ingin menegaskan kepada seluruh warga Kota Sukabumi tentang Program Maghrib Mengaji yang diakui Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai program yang baik. Sehingga, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menerapkan program Maghrib Mengaji menjadi program Provinsi Jawa Barat.

“Saking bangganya dengan Program Magrib Mengaji ini, bapa Ridwan Kamil yang langsung melaunching program Maghrib Mengaji pada 13 Desember di Masjid Agung. Beliau (Gubernur Jabar) mengangkat program ini menjadi program Pemerintah Provinsi Jawa Barat,” pungkasnya.

(cr5/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *