IAKMI Kota Sukabumi Didorong Terlibat Jenput Indonesia Emas

Ketua IAKMI Kota Sukabumi, Reni Rosyida
Ketua IAKMI Jawa Barat Ahyani Raksanagara saat mengukuhkan dengan penyematan PIN kepada Ketua IAKMI Kota Sukabumi, Reni Rosyida

GUNUNGPUYUH— Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mendorong peran Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Kota Sukabumi dalam bidang peningkatan kualitas kesehatan masyarakat khususnya dalam menjemput Indonesia emas 2045. Di mana IAKMI terlibat dan bertanggungjawab menjemput Indonesia emas dan sejumlah tahapan sudah dilalui.

“Momen ini jadi energi positif dalam organisasi agar senantiasa mempersatukan, khususnya dalam peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Terutama menjemput Milestone 100 tahun menuju Indonesia emas” ujar Fahmi usai pelatikan pengurus Cabang IAKMI Kota Sukabumi 2022-2025 di salah satu hotel di Kota Sukabumi, belum lama ini.

Bacaan Lainnya

Hadir dalam acara itu Ketua TP PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi, Ketua Pengda IAKMI Jabar Ahyani Raksanagara, Ketua IAKMI Kota Sukabumi Reny Rosyida Muthmainnah serta Asda II Setda Kota Sukabumi Nuraeni Komarudin.

Fahmi mengungkapkan, ada tujuh tantangan kesehatan Indonesia. Pertama bagaimana meningkatkan kesehatan masyarakat karena ada kalimat kesehatan bukan segalanya tapi tanpa kesehatan segalanya tak ada artinya. Peran penting IAKMI edukasi masyarakat bahwa kesehatan penting. Kalau hanya pemerintah saja tidak akan sanggup.

Kedua terkait tersedianya kesehatan primer dan IAKMI punya peran mendorong tersedianya kesehatan primer. Ketiga peningkatan mutu layanan di rumah sakit, sehingga warga berobat di layanan kesehatan dalam negeri.

Ke empat penanggulangan pandemi pasca pandemi, bagaimana keamanan kesehatan di masa mendatang. Dengan melibatkan seluruh potensi organisasi profesi terlibat dalam hal ini.

Ke lima advokasi dan koordinasi, kesehatan bukan hanya manusia tapi kesehatan lingkungan dan hewan disatupadukan jadi tanggungjawab bersama karena saling terkait. Sebab penanganan kesehatan sifatnya kolaboratif.

Ke enam mencapai SDGs kehidupan sehat dan sejahtera di 2030. Terakhir mampu berperan dalam kancah dunia dalam kesehatan. “Saya Berharap bagaimana adaptif dengan perkembangan yang luar biasa cepatnya, mereka yang bertahan karena adaftasi dengan lingkungan sekitarnya. Selain itu responsif dan solutif terhadap masalah yang ada serta edukasi dan sosialisasi kepada warga,”ungkap Fahmi.

Sementara itu, Ketua IAKMI Kota Sukabumi Reny Rosyida Muthmainnah mengatakan, pihaknya menargetkan akan lebih baik dalam melaksanakan tugas ke depan.

“Target kita kedepan, akan menambah jumlah anggota tidak hanya dari profesi kesehatan, melainkan berbabagai profesi bisa bergabung, dan kitapun akan lebih fokus pada masalah kesehatan, untuk itu akan melakukan sistem penguatan pertahanan daerah,” ucap Reni.

Kemudian Kata Reni, permasalahan ketahanan kesehatan menjadi isu nasional, bagaimana kesehatan ini bisa mempengaruhi ekonomi dan pendidikan, serta pada pembangunan.

Dimana Isue salah satunya Sustainable Development Goals (SDGS), kemudian peran kesehatan itu harus sustainable tetap bertahan dengan sistem pencatatatan daerah. “Harapannya bahwa kita harus menjadi orang yang adaptif, responsif, solutif, kehadiran kami menjadi solusi bagi masyarakat,” ujarnya. (cr4/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *