Lebih lanjut Fahmi menjelaskan, roadshow ke sekolah dalam program Go To School akan dilaksanakan selama dua pekan ke depan. Karena tidak seluruh sekolah serempak memberikan jadwal ke KPA pada masa MPLS. Saat ini, sudah ada 13 sekolah yang dijadwalkan akan mendapatkan materi bahaya HIV/AIDS.
Bahkan, bukan hanya SMA beberapa SMP juga sudah menjadwalkan terkait kegiatan sosialisasi tentang bahaya dari HIV/AIDS tersebut. KPA tetap akan memberikan materi di tingkat SMP dan SMA yang sudah di agendakan. “Ini sudah menjadi salah satu agenda kami untuk memberikan penyadaran kepada generasi muda yang rentan terjangkit virus mematikan itu.” jelasnya.
Fahmi menambahkan, saat ini perkembangan teknologi informasi kian pesat, sehingga generasi muda dapat dengan mudah mengakses informasi baik positif maupun negatif.
“Generasi muda adalah golongan paling rentan tertular HIV/AIDS, sebab keingintahuan golongan ini sangat besar untuk mencoba hal-hal baru. Dengan teknologi yang terus berkembang, pengetahuan negatif juga dapat dengan mudah diserap,” imbuhnya.
Menurutnya, untuk memberikan pemahaman bahaya HIV/AIDS kepada siswa di sekolah, tidak bisa hanya mengandalkan dari KPA yang memiliki personil dan keterbatasan waktu.
“Sebab itu, kami harapkan ke depan guru di sekolah untuk lebih aktif memberikan pemahaman bahaya HIV/AIDS kepada siswanya atau di lingkungan sekolah,” terangnya.
