Momen Lebaran, Bisnis Bunga Tabur Menggiurkan

Bunga Tabur
Sejumlah pegadang bunga tabur di TPU Taman Bahagia, Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong, saat melayani sejumlah pembeli, Senin (15/4)

WARUDOYONG – Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, menjadi momen bagi para pedagang bunga tabur untuk mendulang pundi-pundi rupiah dari warga yang hendak nyekar atau berziarah.

Tak terkecuali, para pedagang di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Taman Bahagia, Jalan Taman Bahagia, Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong.

Bacaan Lainnya

Dari pantauan Radar Sukabumi, sejak pagi hari warga yang hendak nyekar sudah mulai berdatangan. Sebelum menuju pemakaman, para penziarah membali bunga tabur dan air mawar dari para pedagang yang sudah berjejer di sekitar TPU Taman Bahagia.

Tak ayal, dengan banyaknya para penziarah yang datang sejak H-3 sampai H+4 Idul Fitri membuat para penjual bunga tabur kebanjiran omset. Bahkan, omset para pedagang bisa mencapai Rp300.000 hingga Rp500.000 perharinya.

Salah seorang pedagang bunga tabur sekaligus warga setempat, Jejen (55) mengatakan, berjulan bunga tabur dilakoni setiap tahunnya karena banyaknya para penziarah menjadi peluang untuk bisa berjualan disekitar TPU Taman Bahagia.

“Alhamdulillah sejak H-3 sampai saat ini para penziarah sudah banyak berdatangan dan banyak juga yang membeli bunga tabur dan air mawar,” kata Jejen kepada Radar Sukabumi, Senin (15/4).

Jejen menerangkan, omset berjualan bunga tabur ini mulai dari Rp300.000 sampai Rp500.000 perharinya. Bahkan, pada hari H Idul Fitri omset sangat melonjak karena banyaknya para penziarah yang datang.

“Omset jualan ini lumayan lah. Karena itu, jualan bunga tabur ini menjadi pilihan saat hari-hari besar seperti Idul Fitri ini karena banyak yang berziarah,” paparnya.

Pria yang akrab disapa Mang Jejen ini mengaku, profesi sehari-harinya sebagai fotografer wisuda. Namun, saat momen Hari Raya Idul Fitri maupun Idul Adha memilih untuk berjualan bunga tabur karena omsetnya cukup menggiurkan.

“Saya sebesarnya sebagai fotografer wisuda. Tapi setiap menjelang hari besar beralih berjualan bunga tabur, karena hasilnya kucup lumayan,” ucapnya.

Ia menambahkan, biasanya para penziarah berdatangan tiga hari sebelum dan tujuh hari sesudah hari raya sehingga banyak warga sekitar yang memutuskan untuk berjualan bunga tabur. “Ya, karena lumayan bisa menambah penghasilan. Kami hanya menyediakan bunga tabur, air mawar dan kembang ros,” pungkasnya. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *