Tambang Batu Andesit Dan Pasir Ditutup, PT MKK Tuding DLH Salah Penempatan

Tambang Batu Andesit Dan Pasir Ditutup, PT MKK Tuding DLH Salah Penempatan
DISEGEL : Tambang Batu Andesit Dan Pasir Ditutup, PT MKK Tuding DLH Salah Penempatan

SUKABUMI — Penutupan sementara aktivitas penambangan batu Andesit dan Pasir yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jabar, bersama Dinas Lingkungan Hidup  (DLH) Kabupaten dan unsur terkait Selasa, (20/9) kemarin mendapat tanggapan dari Humas PT  Mitra Kartika Karya (MKK) Taofik Guntur Rohmi.

Menurut Taofik Guntur, pemasangan plang penutupan sementara yang dilakukan DLH tersebut di Blok Cisaar, Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi atau tepatnya di kordinat 7°6’12.84″S 106°29’16.13″E salah penempatan, seharusnya pemasangannya dilakukan di area Tersus (Terminal Khusus) pasalnya temuannya di lokasi tersebut.

Bacaan Lainnya

“Temuannya bukan di areal tambangnya tapi dia (DLH Provinsi Jabar red) pasang plang di area tambang semestinya penyegelan sementara itu di area Tersus karena temuannya di area tersus,” ujar Taofik kepada Radar Sukabumi. Kamis, (21/9).

“Kalau di area tambangnya itu tidak ada masalah, izin lingkungan hidupnya ada semua. Jadi dinas lingkungan hidup itu salah menempatkan plang penyegelan seharusnya plang itu di pasang di area Tersus tapi dia memasang di area pertambangan seolah olah pertambangan yang bermasalah pada bukan pertambangannya,” imbuhnya.

Dijelaskan Taofik, sejauh ini memang perizinan yang belum terselesaikan berada di area tersus yakni izin lingkungan hidup yang hingga kini masih dalam proses sehingga belum keluar.

“Tersus itu belum keluar, hari ini masih dalam proses termasuk kita dari KKP kan ada izin tambahan juga harus di selesaikan. Jadi Lingkungan hidup ini salah pemasangan segel itu meskinya jangan di area tambangnya,” jelasnya.

“Jadi kalau berbicara pertambangannya tidak bermasalah dan kita merasa keberatan dengan plang yang dipasang di area tambang, karena sama halnya seolah olah Lingkungan Hidup mengatakan kalau tambang ini bermasalah, padahal bukan tambangnya tapi area tersusnya,” sambungnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *