Stres, Warga Desa Kertaraharja Sukabumi Memilih Mengakhiri Hidup

OLAH TKP : Polsek Cikembar, Polres Sukabumi, saat melakukan olah TKP di rumah AS (39) Kampung Padasuka, Desa Kertaraharja. Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (12/12).
OLAH TKP : Polsek Cikembar, Polres Sukabumi, saat melakukan olah TKP di rumah AS (39) Kampung Padasuka, Desa Kertaraharja. Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, pada Selasa (12/12).

SUKABUMI – Diduga stres, AS (39) seorang warga Kampung Padasuka, Desa Kertaraharja. Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, nekad telah mengakhiri hidupnya dengan cara berbuat terlarang pada Selasa (12/12).

Kapolsek Cikembar, Polres Sukabumi, AKP R Panji Setiaji mengatakan, korban pertama kali ditemukan tewas oleh anaknya berinisial FS (12) saat ia hendak mandi sekitar pukul 06.00 WIB.

Bacaan Lainnya

“Saksi yang juga merupakan anak korban itu, kaget karena melihat ayahnya sudah dalam posisi tergantung dilantai tangga loteng rumahnya dengan menggunakan kain sarung yang disambung atau diikatkan di kayu tangga rumahnya,” kata R. Panji kepada Radar Sukabumi pada Selasa (12/12).

Setelah itu, FA memberitahukan kejadian itu kepada saksi ke 2 bernama EN yang juga diketahui merupakan adik korban. Tidak lama setelah itu, EN langsung menuju rumah korban bersama warga lainnya.

“Kami bersama Ketua RT setempat, dokter Puskesmas Cikembar dan warga serta pihak keluarga korban, langsung mengevakuasi jasad AS,” paparnya.

Selain melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi, kata R. Panji, pihak Kepolisian juga telah bekerjasama dengan dokter Puskesmas Cikembar untuk melakukan pemeriksaan jasadnya.

“Dokter Puskemas beserta anggota Polsek Cikembar melakukan pemeriksaan luar terhadap mayat dan terdapat tanda-tanda meninggal akibat luka jeratan di leher, lidah menjulur, dan pada alat kelamin mengeluarkan cairan sperma,” tandasnya.

Berdasarkan pemeriksaan saksi, ujar R. Panji, korban semasa hidupnya tidak memiliki riwayat penyakit. Namun demikian, pada akhir-akhir ini korban tampak terlihat oleh pihak keluarganya, bahwa AS kerap sekali terlihat melamun.

“Iya, katanya AS itu baru saja berpisah atau bercerai dengan istrinya. Sehingga, korban saat ini tinggal bersama dengan kedua anaknya,” imbuhnya.

“Tapi, terkait penyebab korban cerai dengan istrinya, pihak keluarganya itu, tidak tahu sama sekali. Jadi, terindikasi akibat hal tersebut korban akhirnya mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu,” bebernya.

Berdasarkan keterangan dari Dokter Puskesmas Cikembar, sambung R. Panji, bahwa korban diduga meninggal sekira kurang lebih dua jam sebelum korban ditemukan oleh anaknya. Hal ini, diperkuat karena petugas medis belum menemukan kaku pada mayat, dan pada tubuh korban tidak ditemukan luka atau bekas tanda kekerasan.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *