Puluhan Tahun Jalan Panumbangan Sukabumi Rusak Parah

Jalan Raya Panumbangan Tegalega
Kondisi jalan ruas Jalan Raya Panumbangan Kecamatan Jampantengah - Tegalega Kecamatan Purabaya, rusak parah.

Warga Jampantengah dan Purabaya Menikmati Jalan Berlubang

SUKABUMI – Warga Kampung Cibitung, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, merasa geram dengan kondisi ruas Jalan Raya Panumbangan – Tegalega. Bagaimana tidak, jalan yang berada di bawah pengawasan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi ini, sudah puluhan tahun lebih tidak pernah dilakukan perbaikan.

Selain burlubang, jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Jampangtengah dengan Kecamatan Purabaya itu, dipenuhi kubangan air dan lumpur. Sehingga, tak ayal jika jalan rusak tersebut kerap menimbulkan kecelakaan. Jika musim kemarau, badan jalan selain berbatu juga telah berdebu. Namun, bila memasuki musim hujan seperti ini, badan jalan berubah seperti layaknya kubangan kerbau.

Bacaan Lainnya

Seorang tokoh masyarakat di Kampung Cibitung, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, H. Asep Ruhiyat (62) kepada Radar Sukabumi mengatakan, jalan rusak yang menguhubungkan dua kecamatan di Kabupaten Sukabumi mengalami kerusakan cukup parah sepanjang 13 kilometer.

“Sudah dari awal jaman kemerdekaan, tepatnya sejak saya lahir tahun 1980 jalannya sudah rusak seperti itu. Pernah di lapen sekali pada 17 tahun silam, namun sampai hari ini, pemkab Sukabumi begitu saja, tidak ada maintance,” kata H. Asep Ruhiyat kepada Radar Sukabumi pada Selasa (19/07).

Jalan poros Panumbangan Jampantengah – Tegalega Purabaya ini, kondisinya rusak berat. Kondisi ini, telah menyebabkan warga kesulitan untuk melintas di jalan tersebut, apalagi saat musim hujan.

“Sepanjang sekitar 13 kilomter jalan Panumbangan – Tegalega itu, aspalnya terkelupas. Artinya, jalan milik yang berstatus Kabupaten Sukabumi ini, masih berbatu dan dipenuhi kubangan air serta lumpur,” imbuhnya.

Akibat kerusakan jalan ini, sambung H. Asep, arus transportasi di wilayah tersebut terhambat. Kendaraan roda dua maupun roda empat sangat kesulitan saat melintas di lokasi yang terdapat kubangan lumpur, terlebih ketika musim hujan tiba. Kondisi jalan rusak dan berlumpur ini, sudah berlangsung lebih dari 10 tahun.

“Dampak kerusakan itu, sudah jelas yang punya motor paling tahan 2 sampai 3 bulan, sudah pasti ambruk dan yang punya hasil bumi juga ongkos angkutnya jadi mahal. Warga di sini merasa kesal, jalan yang merupakan akses utama warga menuju tempat publik itu tak kunjung juga diperbaiki,” bebernya.

Untuk bisa dilintasi kendaraan roda empat, sambung H. Asep, warga Kampung Cibitung, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah, hampir setiap enam bulan sekali membawa alat berat berupa mesin gilas dan dum truk dari luar daerah Sukabumi untuk membantu masyarakat setempat.

“Hanya saja karena material batunya diambil cukup jauh dan mahal harganya, akhirnya masyarakat tidak mampu mengadakannya,” tandasnya.

Menurutnya, masyarkat setempat sudah berulang kali meminta bantuan kepada pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi dan pemerintah desa serta pemerintah Kecamatan Jampangtengah, untuk memberikan bantuan berupa batu yang harganya dinilai cukup terjangkau. Seperti batu jenis karang.

“Hanya saja, Pak Camat saat itu saling lempar dengan Sekretaris Kecamatan Jampangtengah. Padahal dam truk dan mesin gilasnya sudah ada di ruas jalan tersebet. Apalagi kepala desanya hanya nonton jalan rusak saja,” timpalnya.

Setiap harinya, warga dari dua kecamatan tersebut, harus bersusah payah melewati jalan rusak itu, demi mendapat pelayanan baik pendidikan, ekonomi, kesehatan maupun keperluan lainya. Soalnya, itu merupakan satu-satunya akses yang bisa dilalui warga yang tergolong kondisi jalannya dirasa lebih baik.

Ruas jalan ini, mengalami kerusakan cukup parah akibat tidak adanya perawatan dari pemerintah daerah. Sehingga badan jalan ini cepat rusak. “Memang Dinas PU Kabupaten Sukabumi setiap lima tahun hanya mampu mamperbaiki jalan tersebut sepanjang 200 meter,” imbuhnya.

Untuk itu, ia bersama warga lainnya merasa geram dengan sikap pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi yang dinilai tidak peduli terhadap kondisi warganya. Padahal menurutnya, di ruas jalan tersebut terdapat perusahaan peternakan unggas yang berskala nasional.

Selain itu, ruas jalan tersebut juga telah menghubungkan dua jalan propinsi dan dua ibu kota kecamatan Jampangtengah dengan Kecamatan Purabaya.

“Iya, dari ternak unggas hanya dipungut upetinya saja, mungkin saja ada untuk pemeliharaan jalan. Iya, usulan ke Dinas PU Kabupaten Sukabumi tidak begitu di gubris, karena mungkin alasannya pemerintah Kabupaten Sukabumi tidak mampu,” paparnya.

Sebab itu, ia bersama warga lainnya merasa prihatin dengan kondisi infrastruktur jalan Kabupaten Sukabumi yang jauh dari kata layak. Padahal jalan yang menghubungkan dua kecamatan tersebut merupakan denyut nadi kehidupan warga setempat.

“Status jalan Kabupaten Sukabumi ini, menjadi kendala regulasi apabila pihak desa mengalokasikan dana untuk perbaikan. Ini adalah bukti kegagalan pemerintah dalam mengurusi jalan Kabupaten Sukabumi,” bebernya.

Untuk itu, dirinya bersama warga lainnya berharap kepada pemerintah agar memberikan perhatian khusus untuk melakukan perbaikan jalan rusak ini. “Saya berharap jalan ini segara diperbaiki, selain untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalu lintas, juga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi warga,” pungkasnya. (den)

Jalan Raya Panumbangan - Tegalega.
Kondisi jalan ruas Jalan Raya Panumbangan Kecamatan Jampantengah – Tegalega Kecamatan Purabaya, rusak parah.

Pos terkait