Mau KBM Tatap Muka? Ini Syarat dari Pjs Bupati Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Penjabat sementara (Pjs) Bupati Sukabumi Raden Gani Muhammad mengatakan, kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka akan dilakukan jika daerah tersebut berstatus zona kuning atau zona hijau. Namun tren jumlah kasus pasien positif virus corona atau COVID-19 masih terjadi peningkatan sehigga KBM masih dilakuka secara daring.

“Tentu kita semua harus hati-hati,” kata Raden Gani saat mengikuti rapat koordinasi teknis perihal kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah pada masa pandemi Covid-19 di Gedung negara Pendopo Palabuhanratu Jalan Siliwangi Nomor 10, Kecamatan Palabuhanratu, Senin (5/10).

Bacaan Lainnya

Untuk itu, pihaknya mengintruksikan kepada seluruh jajaran perangkat daerah Kabupaten Sukabumi agar bekerja keras dan bekerja sama untuk memutus mata rantai virus corona di Kabupaten Sukabumi. Sehingga jumlah warga yang terpapar positif virus tersebut, bisa menurun.

“Iya, kita berharap kerjasamanya agar bisa melandaikan terlebih dahulu kondisi Covid-19 dan meningkat di posisi zona kuning sampai ke zona hijau,” timpalnya.

Sebab itu, sekolah tatap muka belum bisa dilakukan di Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, dirinya tidak mau mengambil keputusan yang beresiko. Terlebih lagi, menyangkut jiwa anak sekolah.

“Iya, jangan sampai ada kluster baru dan kita punya kegiatan nasional yaitu Pilkada. Inikan harus berjalan juga, karena untuk kesuksesan kelancaran pemerintahan di Kabupaten Sukabumi, makanya saya memerintahkan dulu petugas agar ada pelandaian jumlah penyebaran virus itu,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi, Mohammad Solihin mengatakan, pihaknya mengaku belum bisa memastikan soal kegiatan belajar mengajar pendidikan secara tatap muka di Kabupaten Sukabumi.

“Untuk kegiatan belajar tatap muka di Kabupaten Sukabumi, kelihatan kita akan melihat dulu hasil evaluasi perubahan zona, nanti ita akan tunggu intruksi dari Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sukabumi,” katanya.

Selain itu, Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi belum berani memberlakukan proses KBM secara tatap muka, karena pihaknya masih menunggu hasil dari pemeriksaan test swab yang dilakukan oleh guru yang dilaksanakan beberapa waktu lalu. “Ada sekitar 1.300 guru SMP dan 500 diantaranya guru SD yang dilakukan test swab itu dan hasilnya belum keluar hingga saat ini,” bebernya.

Untuk itu, saat ini Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi masih fokus dalam memenuhi persiapan untuk kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Seperti menyediakan wastafel di lingkungan sekolah. “Karena, saat ini jumlah wastafel yang ada di sekolah masih kurang. Karena, jumlah wastafelnya tidak sebanding dengan jumlah siswa yang ada,” pungkasnya. (den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *