Kumham Perduli, Santuni Korban Pergerakan Tanah Nyalindung Sukabumi

Kumham peduli

SUKABUMI – Kementerian Hukum dan HAM menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat korban pergerakan tanah di Kampung Ciherang Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kamis (29/7/2021).

Program pemberian bantuan sembako ini diusung dalam tema ‘Kumham Peduli Kumham Berbagi’.

Bacaan Lainnya

Kumham berbagi secara serentak di UPT Sukabumi (Lapas dan Kantor Imigrasi), Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Heriyanto didampingi Kepala Lapas Kelas IIB Sukabumi Christo Victor Nixon Toar, Kepala Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI Sukabumi Mohamad Taufik Sulaeman, Kepala Lapas Kelas IIB Warungkiara Ahmad Tohari dan JFT Penyusun Perancang Perundang-undangan Madya Harun Surya serta Ketua Pengurus Daerah Ikatan Notaris Indonesia (Pengda INI) Kabupaten Sukabumi.

Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan HAM Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Barat Heriyanto menyampaikan, fenomena tanah bergerak di kaki Gunung Beser, tepatnya di Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi telah membuat resah warga yang bermukim.

Beberapa waktu terakhir, warga menjumpai retakan-retakan pada bangunan rumah dan tanah di permukiman hingga area persawahan. Terjadinya tanah ambles yang menggerus lahan persawahan tidak jauh dari permukiman, ucap Heriyanto.

Heriyanto pun menyampaikan, “bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian bakti Kumham Peduli, Kumham berbagi. Bantuan bagi masyarakat yang terdampak Covid-19 maupun bencana alam.

Semoga bencana ini dapat berlalu secepatnya dan masyarakat dapat diungsikan demi keamanan, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat desa Cijangkar.” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Desa Cijangkara pun berkata, “Terima kasih atas bantuan dari Kementerian Hukum dan HAM beserta jajarannya, bantuan yang sangat berarti dan dapat membantu warga desa yang membutuhkan.

Kami sampaikan apresiasi yang tinggi bagi Kementerian Hukum dan HAM yang peduli masyarakat yang terdampak bencana alam di desa kami,” katanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *