Kondisi  Situ Gunung Sukabumi Menghawatirkan

Situ-Gunung
Kondisi air di Situ Gunung, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, menyusut atau mengering.

SUKABUMI – Kondisi Situ Gunung di Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, semakin mengkhawatirkan akibat kemarau panjang yang disebabkan oleh fenomena El Nino.

Air di danau tersebut terlihat signifikan surut sekitar 70 persen, mengancam pasokan air bagi masyarakat sekitar.

Bacaan Lainnya

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Kadudampit, Didin Safrudin kepada Radar Sukabumi mengatakan, air di kawasan Situ Gunung ini, telah mengalami surut semenjak memasuki musim kemarau pada 2 bulan terakhir.

“Memang surut kondisi air sekitar 70 persen, karena emang di musim kemarau gitu terus-terusan mengalami surut. Tapi air mah Allhamdulillah, masih ada cuman kecil. Namun, kalau kemarau masih terus berlangsung, maka dapat berpotensi gagal panen,” kata Didin kepada Radar Sukabumi pada Rabu (20/09).

Air di Situ Gunung ini, sambung Didin, untuk mengairi tiga desa di wilayah Kecamatan Kadudampit. Yakni, Desa Sukamanis, Cikahuripan dan Desa Muara Dua.

“Air dari situ itu, bukan hanya mengairi Kecamatan Kadudampit saja. Tetapi, airnya juga mengalir ke wilayah Cikukulu Cicantayan,” paparnya.

Sementara itu, Kepala UPTD PSDA Wilayah Sungai Cisadea-Cibareno, Ir. Andria Hendraningrat kepada Radar Sukabumi mengatakan, dampak El Nino untuk Kabupaten Sukabumi memang cukup besar sekali.

Karena pengaruh dari penguapannya begitu cepat, dan untuk para petani sendiri saat ini di musim tanam tiga memang tidak dianjurkan untuk mananam padi.

“Untuk danau Situ Gunung itu memang terjadi sedimentasi yang cukup tinggi, Untuk yang Situ Gunung sendiri, disitu daerah resapannya sudah mulai berkurang dan memang harus sudah dilakukan pengerukan,” kata Ir. Andria kepada Radar Sukabumi pada Rabu (20/09).

Dampak kemarau panjang ini sangat dirasakan oleh warga di sekitar danau yang menjadi sumber air utama bagi wilayah tersebut. Bahkan menurutnya, air di Situ Gunung ini, normalnya dapat mengairi lahan pertanian sekitar 100 hektare di wilayah Kecamatan Kadudampit.

“Iya, sekalipun luasannya hanya 100 hektare, tetepi harus diperhatikan untuk alokasi ketersediaan airnya,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *