Cuaca Ekstrim, Dinas PU Jabar Imbau Waspadai Potensi Bencana Alam

DITANGANI : Petugas UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, saat menangani tanah longsor yang menutupi sebagian ruas jalan Nyalindung-Sagaranten, tepatnya di Kampung/Desa Cijangkar, belum lama ini.
DITANGANI : Petugas UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, saat menangani tanah longsor yang menutupi sebagian ruas jalan Nyalindung-Sagaranten, tepatnya di Kampung/Desa Cijangkar, belum lama ini.

SUKABUMI — Kepala UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa barat, Andi Nugroho, ST mengatakan, cuaca ekstrim saat ini dinilai berpotensi akan terjadinya bencana alam yang dapat menghambat arus lalu lintas di wilayah Kabupaten Sukabumi.

“Iya, kemarin pada Jumat (16/02) sore, di ruas Jalan Raya Nyalindung – Sagaranten, tepatnya di Kampung/Desa Cijangkar, tanah longsor telah menutupi sebagian badan jalan Provinsi Jawa Barat. Nah, kalau tidak hati-hati dikhawatirkan dapat berpotensi terjadinya korban jiwa, mengingat letak geografis di Kabupaten Sukabumi itu, banyak tebing curam,” kata Andi kepada Radar Sukabumi pada Minggu (18/02).

Meski hingga saat ini belum ada laporan soal warga yang menjadi korban tertimbun longsor atau tertimpa pohon tumbang di tepian jalan. Namun ia tetap menghimbau kepada seluruh pengguna lalu lintas untuk mewaspadai potensi bencana yang disebabkan cuaca ekstrim.

“Iya, yang namanya bencana itu kan tidak tahu kapan akan terjadi. Namun yang pasti untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya resiko bencana, kita harus ekstra hati-hati,” timpalnya.

Pada saat mendapatkan laporan bencana longsor di ruas jalan Nyalindung-Sagaranten, maka pekerja lapangan dari UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, langsung bergegas untuk bergerak menangani longsoran dengan alat manual sambil menunggu alat berat yang didatangkan dari Work Shop Cikembar.

“Iya, dilakukan buka tutup untuk kendaraan yang melintasi lokasi longsor tersebut,” bebernya.

Sebab itu, UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan II Sukabumi pada Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, meminta kerjasamanya kepada seluruh stakehoalder, khususnya kepada masyarakat Kabupaten Sukabumi agar segera melaporkan jika ada tanda-tanda potensi terjadinya bencana alam di kawasan tepian jalan provinsi.

“Lebih baik kita antisipsai dari pada sudah kejadian. Kasian kan bisa repot semuanya. Makanya, kita mohon kerjasamanya saja untuk melaporkan kepada kita, jika melihat ada pohon yang rawan tumbang atau bencana lainnya,” tukasnya.

Pihaknya menambahkan, untuk meminimalisir terjadinya resiko bencana alam, ia juga meminta kepada pengendara untuk selalu berikhtiar dan tetap waspada, apalagi saat cuaca ekstrim baik hujan lebat maupun angin kencang.

“Kami meminta kepada pengemudi agar waspada pohon tumbang dan juga jangan selalu memarkirkan kendaraan di bawah pohon. Jadi, jika parkir di jalan jangan asal berteduh saja yah. Tetapi, harus dilihat juga dampak dari resikonya,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *