Area Longsor Mulai Dihijaukan

FOTO : FOR RADAR SUKABUMI PENGHIJAUAN : Anggota TNI, BPBD dan relawan saat tengah melakukan penanaman pohon untuk penghijauan di lahan bekas longsor, Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, kemarin (23/1).

RADARSUKABUMI.com – CISOLOK – Pasca bencana longsor yang menimbun puluhan rumah warga di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mulai melakukan pemulihan. Kali ini upaya yang dilakukan ialah menanam ribuan bibit pohon berakar di lahan bekas longsor, kemarin (23/1).

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Maman Suherman mengatakan, penanaman bibit sekitar 2.500 pohon dibekas longsoran ini dimaksudkan untuk menjaga kelestarian lingkungan agar peristiwa longsor yang terjadi pada tiga pekan lalu tidak kembali terjadi.

Bacaan Lainnya

“Kami juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak menjadikan wilayah ini sebagai daerah pemukiman. Diupayakan menjadi lahan hijau dengan ditanami pohon yang berakar kuat. Seperti pohon mahoni, pohon gamelina, pohon akar wangi dan jenis pohon lainnya,” jelas Maman saat disambangi Radar Sukabumi di Kantor BPBD Kabupaten Sukabumi, di Jalan Raya Ciangsana 1, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, kemarin (23/1).

Menurut Maman, penanaman bibit pohon yang melibatkan Kodim 0622/Kabupaten Sukabumi, relawan dan masyarakat sekitar ini, diharapkan dapat berkesimbangungan. Terlebih lagi di Provinsi Jawa Barat, wilayah Kabupaten Sukabumi masuk peringkat ke-3 pada kategori daerah yang memiliki konstruksi tanah labil.

“Semoga reboisasi atau penghijauan di lahan longsor ini, bisa mengurangi longsor, banjir dan memperkuat struktur tanah. Karena banyak tanaman pohon yang bersifat keras dan bisa menjaga sumber air di dalam tanah,” imbuhnya.

Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi, Letkol Inf Haris Sukarman mengatakan, penanaman pohon tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan tanggap darurat yang dilaksanakan sebelumnya di lokasi bencana longsor. “Jenis pohon yang ditanam di lokasi longsor ini merupakan pohon yang memiliki akar kuat dan dapat menahan tanah saat terjadi pergerkan,” katanya.

Selama ini, sambung Haris, penebangan pohon masih saja terjadi dan tidak memperhatikan keselamatan lingkungan. Karena tidak diikuti dengan penanaman kembali. Untuk itu, ia berharap dengan reboisasi ini bisa mencegah terjadinya longsor dikemudian hari.

“Kedepannya, jika pohon yang ditanam di sini sudah besar, maka dapat efektif mengikat tanah. Sehingga, konstruksi tanah tidak mudah bergerak. Mudahan-mudahan, penghijauan ini dapat mengurangi resiko bencana longor dan pergerakan tanah dikemudian hari,” pungkasnya.

 

(Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *