Wakil Bupati Sukabumi Dampingi Kepala BNPB Tinjau Retakan Tanah di Cireunghas

Wakil Bupati Sukabumi Dampingi Kepala BNPB
Kepala BNPB Letnan TNI Suharyanto didampingi Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri saat meninjau lokasi retakan tanah

SUKABUMI – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto akhirnya turun gunung untuk meninjau lokasi bencana retakan tanah yang merusak sejumlah rumah hingga mengancam puluhan rumah penduduk di Kampung Tegalkaso, RT 03/RW 05, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi pada Kamis (07/12).

Berdasarkan pantuan Radar Sukabumi di lokasi, Letnan TNI Suharyanto didampingi Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Ari Setyawan Wibowo dan Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri, saat tiba di lokasi bencana, mereka selain menyapa warga terdampak dan terancam retakan tanah itu, meraka juga memberikan bantuan paket sembako kepada para penyintas bencana retakan tanah tersebut.

Bacaan Lainnya

“Saya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto datang ke Kampung Tegalkaso, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi ini, diperintah bapak Presiden Joko Widodo, karena kita ketahui bersama beberapa waktu lalu disini terjadi bencana alam,” kata Suharyanto kepada Radar Sukabumi pada Kamis (07/12).

Kepala BNPBUntuk itu, ia bersama para pejabat utama BNPB RI didampingi Dandim, Kapolres Sukabumi Kota dan Wakil Bupati Sukabumi, langsung terjun kelapangan untuk melihat secara langsung dampak dari bencana alam itu.

“Rekan-rekan media lihat sekarang, memang lahannya sangat kritis begitu ya, kemudian pasca El Nino dan kekeringan ini, intensitas curah hujan bukan khususnya di Kabupaten Sukabumi saja dan curah hujan ini akan terus berlangsung hingga awal Januari hingga Februari (2024),” tandasnya.

Sebab itu, ia dari pemerintah pusat memiliki keinginan untuk melihat secara langsung ke lokasi bencana. Terlebih lagi, Wakil Bupati Sukabumi sudah menetapkan statusnya tanggap darurat.

“Pak Bupati sudah menetapkan status tanggap darurat di Kabupaten Sukabumi, tentu saja pada saat tanggap darurat ini, pusat harus hadir memberikan bantuan saat tanggap darurat, kami juga membawa anggaran operasional, membawa perlengkapan dan logistik,” paparnya.

Pasca peninjauan ke lokasi bencana, kata Suharyanto, masyarakat yang terdampak secara langsung paling tidak bisa secepatnya teratasi. Kemudian setelah ini, ia juga akan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah daerah, TNI, Polri, untuk merumuskan langkah-langkah berikutnya.

“Tadi saya katakan di penghujung tahun 2023 dan awal 2024 nanti, curah hujan khususnya di Kabupaten Sukabumi, berdasarkan perkiraan BMKG akan sangat lebat,” timpalnya.

“Tentu saja kita memerlukan atau meningkatkan kesiapan dan kesiap siagaan, agar kasus ppergerakan tanah yang terjadi beberapa hari yang lalu tindak terluang lagi khusunya di Kabupaten Sukabumi,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *