SUMEDANG – Sepanjang masa pandemi Covid 19, sejumlah warung yang pernah diduga dijadikan tempat mesum dengan sendirinya bubar beroperasi.
Pihak Polsek Paseh telah mendata, setidaknya selama ini terdapat 12 warung yang diduga dijadikan tempat mesum di wilayah hukumnya.
Kapolsek Paseh Iptu Nuroni Kandiana mengatakan, bubarnya sejumlah tempat dengan istilah warung remang-remang (warem), merupakan salah satu hikmah masa pandemik Covid 19.
“Ini salah satu hikmahnya masa Covid 19, warem-warem yang pernah diduga dijadikan tempat mesum sudah pada bubar di wilayah kita,” jelas Iptu Nuroni.
Kemungkinan penyebab bubarnya aktivitas bisnis esek-esek itu lantaran antara pria para pelanggan dengan wanita penghibur tidak berani mengambil resiko saling tertular Covid 19, sehingga tidak melakukan transaksi dan hubungan mesum.
“Jadinya bubar dengan sendirinya,” ucapnya.
Kalaupun di tempat pernah dijadikan warem yang masih beroperasi sekarang adalah warung biasa tanpa ada aktivitas terlarang.
“Anggota rutin melakukan patroli, tidak ditemukan warem. Tempat warem yang pernah diduga dijadikan tempat mesum, sekarang semuanya menjadi warung biasa, seperti warung nasi dan lainnya,” urai Kapolsek.
Sebagaimana pernah diberitakan, sebelum masa pandemik, aparat gabungan sesekali mengadakan oparasi ke sejumlah tempat yang diduga dijadikan tempat mesum.
Pria para pelanggan dengan wanita penghibur yang berhasil terjaring dalam beberapa kali razia dilakukan tindakan, mulai dari pembinaan hingga dibawa ke panti rehabilitasi sosial di Palimanan.
Reporter: Tri Budi Satria
Sumber: Radar Sumedang
