Bumdes Bojongkulur Omzet Tembus Rp800 juta jadi Percontohan

Bumdes Bojongkulur
Bupati Bogor, Ade Yasin Saat mengunjungi Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri.

BUPATI Bogor, Ade Yasin menginginkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, dapat memotivasi Bumdes lain di Kabupaten Bogor agar menjadi mandiri.

Terlebih, Bumdes Bojongkulur, saat ini memiliki omzet berkisar Rp800 juta hingga dalam setahun, sehingga mampu berkontribusi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes).

Bacaan Lainnya

“Saya harapkan bisa menjadi contoh dan dapat memotivasi untuk desa lainnya di Kabupaten Bogor,” kata Ade Yasin, usai meresmikan Gedung Bumdes Bojongkulur Teladan Mandiri dan Galeri UKM di Desa Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Minggu (5/12).

Ade mengungkapkan, dari 416 bumdes yang ada di Kabupaten Bogor, hanya ada enam berstatus mandiri, sementara sisanya 16 berstatus bumdes maju, 63 bumdes berkembang dan 331 bumdes dasar.

Di sisi lain, peran bumdes dianggap Ade sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjadi salah satu program prioritas Pemkab Bogor untuk dikembangkan.

“Ada 25 bumdes memperoleh keuntungan termasuk Bumdes Bojong Kulur keuntungannya mencapai Rp100 juta dan 18 Bumdes sudah berkontribusi terhadap perekonomian desa. Masih sedikit, kita harus dorong, di Pemkab Bogor ada tim TJSL yang salah satunya mencari CSR sehingga bisa mendorong kemajuan dan kemandirian Bumdes di seluruh Kabupaten Bogor,” kata Ade.

Ade juga terua melecut pengelola bumdes agar kreatif dalam menggali potensi ekonomi di wilayah masing-masing. Baik dari sektor pariwisata, produk UMKM dan potensi lainnya.

Lanjut Ade Yasin menambahkan, Pengelola Bumdes harus kreatif dalam menggali potensi ekonomi di wilayah desanya masing-masing, baik itu pariwisata, produk lokal UMKM dan lainnya.

“Harus kreatif jangan jadi umdes yang dibentuk terus cicing (diam). Gali potensi ekonomi di masing-masing desa tidak hanya dari pariwisata saja, misalnya persampahan juga bisa melalui pengelolaan iuran sampah dikerjasamakan dengan DLH. Apapun bisa dijadikan potensi pemasukan untuk Bumdes,” tegasnya.

Kata Ade, saat ini ada Bumdes yg mau mengelola hotel salah satunya Bumdes di Megamendung.

“Meskipun hotel yang dikelolanya tidak besar tetapi ini sesuatu yang perlu dicontoh oleh daerah lain. Termasuk Bumdes Bojongkulur juga bisa jadi percontohan untuk daerah lain, jangan pelit membagikan ilmu dan harus terus membagikan ilmunya untuk desa-desa lain,” kata Ade.

Selaniutnya, Perwakilan Bumdes Bojongkulur Teladan Mandiri, Rahman Gunardi menuturkan, Bumdes Bojongkulur merupakan bumdes yang bergerak mengelola pasar, kerjasama dengan Samsat, jasa pengiriman, dan grosir.

“Alhamdulillah omzetnya hampir Rp800 juta dengan aset Rp1 miliar, sehingga bisa berkontribusi untuk PADes Bojongkulur sebesar Rp100 juta. Mudah-mudahan ke depan omzet bumdes bisa lebih banyak lagi. Ini tidak terlepas dukungan Kades, Camat dan Ibu Bupati Bogor,” kata Rahman.

(cek/pojokbogor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *