Masjid Raya Bogor Mulai 1 April, Liburkan Salat Jumat dan Salat Wajib Berjamaah

Kondisi Masjid Raya Kota Bogor, nampak tidak ada aktivitas, Jumat (3/4/2020).

BOGOR – Masjid Raya Bogor belum dapat digunakan masyarakat untuk melaksanakan salat Jumat dan salat 5 waktu berjamaah. Hal itu diumumkan oleh DKM Masjid Raya Bogor melalui selembar kertas yang dipasang di pagar pintu masjid.

Terhitung, sejak tanggal 1 April 2020 hingga batas waktu yang tidak ditentukan, kegiatan salat berjamaah yang dilaksanakan di Masjid Raya Bogor ditiadakan. Namun, hal itu tak berlaku untuk salat munfarid dan pelayanan lainnya (ziswak)

Bacaan Lainnya

Pantauan Radar Bogor saat di lokasi, nampak hanya seorang penjaga keamanan saja yang tengah berjaga di posnya. Sementara, di pagar pintu masuk Masjid Raya Bogor terpampang satu buah banner berukuran besar terkait maklumat DKM Masjid Raya Bogor.

Isi dari maklumat tersebut meliputi:

1. Untuk sementara waktu tidak menyelenggarakan salat jumat dan salat wajib secara berjamaah serta segala kegiatan dakwah dan sosial sampai situasi dinyatakan aman dari Covid-19 oleh pihak berwenang, namun masjid tetap buka untuk shalat munfarid.

2. Setiap masuk waktu shalat, Muadzin tetap mengumandangkan adzan.

3. Tetap memberlakukan standar operasional prosedur (SOP) yang selama ini diterapkan guna melakukan pencegahan dan penyebaran wabah virus corona.

4. Meminta seluruh imam DKM masjid se-Kota Bogor agar membaca Qunut Nazilah pada saat berjamaah shalat 5 waktu.

5. Mengajak segenap jamaah agar
Mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan bertaubat, berdzikir, membaca shalawat, dan mendoakan Kota Bogor khususnya dan bangsa Indonesia umumnya.

6. Mengajak jamaah agar setiap ba’da shalat 5 waktu banyak melafalkan doa sesuai anjuran Rasulullah SAW.

Sementara itu sebelumnya, Ketua Dewan Masjid Kota Bogor, Ade Sarmili menilai, saat ini masih banyak masyarakat yang masih merasa sehat, segar dan bugar.

Namun yang bahaya jika seseorang menjadi Carrier Corona atau orang memiliki atau terinfeksi virus corona tapi tidak bergejala atau terlihat seperti orang sehat, tidak merasa sakit atau memiliki gejala yang sangat ringan, namun bisa menyebabkan orang lain tertular penyakit.

“Dia sehat dan kuat karena mungkin sistem imun di tubuhnya kuat, tapi dia bisa menjadi Carrier Corona atau penyebab tersebarnya wabah itu, terutama kepada orang orang yang rentan, manula dan punya penyakit penyerta,” katanya.

Dia berharap keputusan bersama terkait ibadah di rumah masing-masing untuk sementara waktui bisa meminimalisir kerumunan orang, sehingga perkembangan wabah Covid-19 bisa diputus sedikit demi sedikit. “Dan semoga ummat memaklumi dan menjadikan sebagai sumber ilmu,” pungkasnya. (CR3)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *