SUKABUMI – Pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Pelevelan berdampak terhadap semua sektor, tak terkecuali sektor transportasi jasa angkutan umum.
Satu di antarnya dirasakan oleh para sopir bus dan pengusaha jasa angkutan di Kabupaten Sukabumi.
Pengawas Bus MGI Palabuhanratu Iskandar mengaku sudah lama puluhan armada bus terparkir mati alias tak beroperasi. Akibatnya pendapatan jasa angkutan umum berwarna biru ini merosot, sopir dan kondektur banyak yang terpaksa kehilangan pekerjaannya.
“Udah gak bisa ngomong lagi, sopir dan kondektur banyak yang nganggur lebih dari 50 personil, karena unit bus banyak yang tidak beroperasi. Paling sedikit 9 sampai 11 unit bus yang beroperasi saat ini,” ujar Iskandar kepada Radar Sukabumi, Jumat (23/07).
Menurut Iskandar, bus yang beroperasi saja bukan malah mendapatkan untuk malah tekor karena sulitnya penumpang baik jurusan Palabuhanratu-Sukabumi maupun Palabuhanratu- Bogor.
Penurunan penumpang nyaris mencapai 75 persen merosot semenjak PPKM Darurat.
“Yang operasi juga paling dapat pemasukan untuk makan dirinya saja itu juga sudah untung. Sedangkan untuk pengusahanya sudah dipastikan sangat rugi.
Pendapatan sama pengeluaran unit sangat tidak sebanding karena tadi itu, tidak adanya atau sangat minim penumpang,” keluhnya.