Melirik Bisnis dari Hidayah yang Dijemput

Khasanah Muslim Wear, Buah Manis dari Perjalanan Hijrah

Tidak ada dalam benak Khasanah selaku Founder Khasanah Muslim Wear, untuk memiliki sebuah usaha. Apalagi usahanya tentang baju muslimah. Memulai karir sebagai karyawan swasta sempat membuatnya terperangkap dalam zona nyaman, sampai pada akhirnya rasa jenuh akan rutinitas perlahan dirasakan. Ia merasa seperti robot yang telah diprogram untuk melakukan kegiatan yang sama setiap hari.

WIDI FITRIA, Sukabumi

Bacaan Lainnya

Rupanya dari rasa bosan itulah yang menggiringnya untuk mencari aktifitas baru, mungkin memang jalan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, ketika rasa bosan itu makin menjadi-jadi, ia dipertemukan dengan teman lamanya yang ternyata sudah berhijrah. Mereka saling bercerita selayaknya teman yang sudah lama tidak bertemu, sharing pengalaman dan perjalanan hidup mereka masing-masing.

Hal itu membuatnya sadar, bahwa mungkin kehampaan dan kebosanan yang ia rasakan selama ini adalah karena sempat melalaikan sang pencipta.

“Iya saya merasa bahwa ketika itu saya bisa melakukan banyak hal yang saya inginkan, saya bisa beli apapun yang saya inginkan,” kata Khasanah kepada Radar Sukabumi, Selasa (5/3).

Temannya pun banyak, tapi terasa hambar waktu itu. Dari situ dirinya sempat terpikir bahwa semua yang dirasakannya itu karena tidak ada rahmat Allah didalamnya.

Mulailah ia mencari beberapa kegiatan baru untuk mengusir kejenuhan, dan mengarah pada ilmu agama, mengikuti kajian, komunitas sosial, bergaul dengan orang-orang yang mengarahkannya ke arah yang lebih baik.

Benar saja, tidak perlu waktu lama untuk membuatnya merubah gaya hidupnya, dari yang pulang kantor pergi hangout menjadi pulang kantor mengikuti kajian sore di masjid. Libur hari minggu biasanya pergi jalan-jalan, shopping atau sekedar nongkrong sambil ngobrolin apa aja yang sedang trending saat itu, kemudian langkahnya berubah haluan menjadi ke masjid untuk mengikuti kajian pagi, begitu rutinitas baru yang dilakukan.

Hidupnya semakin berubah, belajar memakai hijab saat keluar rumah, menjaga akhlak, memilih pergaulan yang lebih baik. Perlahan hijab menjadi semakin dekat dengannya, sampai pada titik ia merasa bahwa hijab bukan hanya penutup kepala baginya melainkan pelindung dirinya.

Setelah hijab, bak mendapat hidayah untuk kedua kali, ia mulai merasa bahwa pakaian yang biasa ia kenakan sudah tidak nyaman lagi dipakai. Kemudian ia pakai pakaian yang lebih besar dan tertutup seperti gamis,abaya, long outer dan rok panjang. Bahkan untuk pakaian sehari-hari walaupun tidak ke luar rumah, lebih nyaman memakai gamis.

“Saya sedikit hopeless waktu itu, saya suka pake gamis tapi kenapa tiap pake gamis saya terlihat seperti 10 tahun lebih tua, saya kesulitan mencari gamis yang sesuai usia saya, karena memang gamis saat itu identik dengan ibu-ibu pengajian, sedangkan saya menikah saja belum ketika itu” ujarnya.

Tetapi kegalauan yang ia rasakan tidak membuatnya menanggalkan keinginannya memakai gamis. Akhirnya ia mencoba untuk membuat sendiri baju gamisnya , benar saja dari satu baju kemudian bertambah, lalu semakin banyak koleksi baju gamisnya.

Semakin ia merasa nyaman dengan dunia barunya, aktifitas baru dan gaya berbusananya yang baru. Ia merasa disitulah sepertinya Allah Subhanahu Wa Ta’ala ingin memberinya jalan untuk hidup yang baru. Mengetahui isyarat tersebut, tidak serta merta membuatnya buru-buru mengambil keputusan, berfikir baik buruk kedepannya, berdoa meminta petunjuk apa yang seharusnya ia lakukan atas isyarat Allah tersebut.

Beberapa waktu kemudian, ia memberanikan diri untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya, ia menyadari bahwa harus segera keluar dari zona nyaman yang sudah ia jalani selama bertahun-tahun, memang tidak mudah berhenti bekerja tanpa tau apa yang akan dilakukan setelahnya. “Awalnya saya takut mengambil keputusan itu,saya ikhtiar dengan istikharoh meminta petunjuk kepada Allah,” ucapnya.

Setelah resmi menanggalkan status karyawan, ia semakin rajin mengikuti kajian, tidak harus menunggu sore atau hari libur, kapanpun ia bisa ikut. Bertemu akhwat-akhwat dengan banyak perjalanan hijrah membuatnya membuka mata, begitu baiknya Allah kepada umatnya yang ingin berubah menjadi lebih baik.

Ada banyak sekali pelajaran baru yang ia dapatkan, pelajaran bahwa hidayah Allah itu selalu ada, bagi mereka yang mau menerimanya. Sebaiknya memang jangan menunggu tapi jemputlah hidayahmu.

Semakin ringan kakinya melangkah, semakin tenang hatinya bermuamalah. Ia menjalani kehidupannya begitu saja. Mendengar banyak cerita dari teman-teman barunya, dan dari sekian cerita yang ia dengar tidak sedikit yang bernasib sama sepertinya, baru berhijrah baru belajar memakai hijab dan gamis, dan kendala yang dialami mereka pun sama, tidak percaya diri ketika mengenakan gamis, hal itu membuatnya kembali berfikir tentang solusi apa untuk masalah itu.

Dengan banyaknya waktu luang, Ia mulai mengembangkan hobi barunya yaitu membuat baju gamis dengan desainnya sendiri. “Entah akan bagaimana nantinya hobi baru ini, saat ini hanya ingin membantu diri dan mereka yang bernasib sama ingin pakai gamis tapi tetap stylish, percaya diri dan tentunya sesuai syariah,” imbuhnya.

Waktu berlalu dan ia semakin seru dengan kegiatannya sekarang, ke toko tekstil untuk mencari referensi kain,belajar cara memilih kain yang nyaman, mempelajari bermacam-macam jenis kain, sampai karena hobi barunya tersebut. Tanpa disadari jumlah baju yang ia buat semakin banyak, dan tidak mungkin dipakai sendiri.

Masalahpun muncul, ia berfikir bagaimana bisa terus membuat gamis tetapi juga mendapatkan income, karena hanya membuat tanpa ada pendapatan lama kelamaan habis juga, kemudian ia ingat bahwa banyak teman-temannya yang akan terbantu jika ia menjual baju baju buatannya dan memang ada potensi pasar disitu. Disitulah awal mula tercetus ide “Khasanah Muslim Wear” dibentuk.

“Memang sudah seharusnya apa yang kita buat bisa bermanfaat untuk orang lain, selain itu kehidupan akherat haruslah seimbang dengan kehidupan dunia,” imbuhnya. Berbekal tabungan selama bekerja menjadi karyawan, ia bertekad untuk memberikan manfaat untuk orang lain melalui “Khasanah Muslim Wear”.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *