Rapid Test Massal Digelar, Bupati Berharap Sukabumi Terbebas Dari Virus Corona

SUKARAJA — Upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona atau Covid 19, pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, menggelar rapid test massal di sejumlah pasar tradisional yang tersebar di Kabupaten Sukabumi, Senin (1/6).

Kegiatan yang digagas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi ini dilakukan di delapan titik. Yakni, Pasar Tradisional Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat, Sukaraja, Surade, Pangleseran dan Pasar Tradisional Palabuanratu.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi, Harun Alrasyid mengatakan, Berdasarkan rapat koordinasi percepatan penanganan Covid 19 Kabupaten Sukabumi, bahwa dalam mengidentifikasi penyebaran Covid 19, perlu dilakukan rapid test secara masif dan serentak di titik keramaian.

“Untuk itu, hari ini kami melakukan rapid test massal sebanyak 2.300 pcs yang tersebar di delapan pasar,” jelas Harun kepada Radar Sukabumi, Senin (1/6).

Dari semua pasar ini, sambung Harun, petugas gabungan telah membantu pelaksanaan rapid tes dengan jumlah alat rapid sebanyak 300 pcs per pasarnya.

“Semua pasar melakukan rapid sebanyak 300. Hanya, pasar Surade saja rapidnya 200 pcs,” papar Harun yang juga sebagai Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi (Pusikokami).

Menurutnya, rapid test massal ini sangat penting dilakukan untuk mempercepat pemutusan mata rantai penularan Covid 19. “Selain itu, rapid test juga dapat berguna untuk melakukan pemetaan tracking area.

Sehingga memudahkan dan menentukan langkah selanjutnya. Terutama dalam mempercepat selama 12 hari kedepan. Kita berharap, Kabupaten Sukabumi mampu untuk masuk dari zona kuning ke zona biru. Sehingga Kabupaten Sukabumi dapat melakukan new normal atau adaptasi kebiasaan baru,” paparnya.

Bupati Sukabumi H.Marwan Hamami saat melakukan monitoring pelaksanaan rapid test masal, Senin (01/06/2020)

Masih ditempat yang sama, Bupati Sukabumi, Marwan Hamami mengatakan, saat ini pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi sengaja menyelenggarakan rapid test serentak di pasar. Karena, tempat ini rentan terjadinya penularan Covid 19. Terlebih lagi, banyaknya aktivitas dan kerumunan masyarakat.

“Tes hari ini, untuk mengetahui dan mendeteksi keberadaan virus ini. Untuk itu, kegiatan tes massal ini, harus diikuti oleh masyarakat. Mulai dari pedagang, pembeli, sopir angkot, ojeg dan warga pasar lainnya,” katanya.

Meskipun rapid test yang berfungsi untuk metode pengambilan sampel darah ini, tidak bisa menentukan paparan virus Covid-19 sertus persen. Namun rapid test massal ini bisa menentukan tracking awal sebagai pemeriksaan penyaring untuk menentukan sebaran virus corona.

“Saya berharap, Kabupaten Sukabumi dapat segera terbebas dari virus corona. Sehingga kehidupan sosial dan ekonomi di Kabupaten Sukabumi dapat berjalan normal kembali. Iya, mudah-mudahan dari ribuan sample rapid ini tidak ada yang aktif. Sehingga Kabupaten Sukabumi dapat terbebas dari virus ini,” bebernya.

Sementara itu, seorang pedangang di pasar tradisional Terminal Sukaraja, Suhenda (39) warga Kampung Sinagar Papak, Desa/Kecamatan Kebonpedes mengatakan, dirinya mengaku sengaja mengikuti rapid test massal ini, untuk mengetahui secara pasti terkait kondisi kesehatannya.

“Iya, saya ingin tahu kondisi kesehatan saya di saat pandemi Covid 19 ini. Karena, aktivitas saya bekerja di pasar sangat berpotensi terjadinya penularan virus,” jelasnya.

Pihaknya menambahkan, sebelum melakukan rapid test dirinya mengaku was-was. Karena, ia takut tertular virus tersebut.

“Iya, awal-awal kita merasa sedikit cemas. Namun, setelah kita rapid dan hasilnya negatif. Alhamdulillah saya merasa tenang,” punhkasnya. (den/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *