Nelayan Ujunggenteng Sukabumi Rasakan Dampak Kenaikan BBM, Ketua Rukun : Perhatikan Kami

perahu bersandar di tempat sandar pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap,
ABSEN MELAUT : Suasana ratusan perahu bersandar di tempat sandar pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi.(Foto : ist)

SUKABUMI —  Kenaikan Bahan Bakar Minyak mulai dirasakan dampaknya oleh masyarakat, tak terkecuali  ratusan nelayan di Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, yang mengeluhkan ongkos melaut yang terbilang tinggi yang tidak sebanding dengan penghasilan.

Akibat kondisi tersebut, ratusan nelayan di Ujung Genteng terpaksa menganggur, mereka memilih tidak melaut dan memarkirkan perahunya di darat dan tempat sandar perahu.

Ketua Rukun Nelayan Ujunggenteng, Asep JK mengatakan, diakuinya sudah beberapa hari ini hampir 80 persen nelayan di Ujung Genteng tidak melaut. Menurutnya hal itu karena minimnya modal para nelayan untuk membeli BBM yang saat ini naik atau mahal, sehingga mereka memilih libur melaut.

“Nelayan ada yang kelaut, ada yang tidak, sebagian besar tidak melaut juga karena harga ikan murah, hampir 80 persen sekarang pada libur, tidak sesuai dengan biaya operasional,” ungkap Asep JK. Kamis, (15/9).

“Sekarang kalau ke tengah melaut bawa bensin aja hampir 100 liter, belum buat rokok, makan dan yang lainnya, sedangkan harga ikan murah, ada 700 lebih di Ujunggenteng itu perahu bersanda, sekarang mah pada libur,” sambungnya.

Asep JK menjelaskan, sebagian para nelayan saat ini sementara memilih bertani bagi yang mempunyai lahan untuk bertani, sedangkan serbagian lagi dalam beberapa hari ini memilih merapihkan dan memperbaiki peralatan untuk melaut.

Para nelayan, kata Asep JK mengharapkan pemerintah memberikan perhatian agar mereka bisa melaut kembali seperti biasanya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *