Memalukan, Tulisan Aksara Sunda Balai Kota Sukabumi Salah, Dibaca Jadi ‘Nyala Kata Sukanyama’

Tulisan akasara Sunda 'Balai Kota Sukabumi'
SALAH FATAL : Tulisan akasara Sunda 'Balai Kota Sukabumi' salah penulisan, jika dibaca aksara tersebut menjadi 'Nyala Kata Sukanyama’ bukan Balai Kota Sukabumi. (Foto : ist)

SUKABUMI — Tulisan akasara Sunda ‘Balai Kota Sukabumi‘ yang dipasang jelas didepan kantor Balai Kota Sukabumi dikritik keras pengiat seni budaya Kota Sukabumi. Yan Ilham Andrimu, menilai tulisan aksara sunda tersebut jelas terjadi kesalahan patal dalam penulisan.

Berdasarkan hasil peninjauan dirinya, tulisan aksara sunda yang disebutkan ‘Balai Kota Sukabumi’ jika dilihat dari penulisan saat ini artinya menjadi ‘Nyala Kata Sukanyama’. Hal itu jelas sangat-sangat salah dalam penggunaan aksara sunda dan merubah nama Kota.

“Sangat memalukan, apalagi aksara sunda itu dipasang didepan Balai Kota Sukabumi yang mana cerminan Kota Sukabumi, ketika dilihat dan dibaca oleh orang biasa mungkin biasa, tetapi ketika orang yang faham sangat memalukan, karena arti dari aksara sunda itu merubah dari balai Kota Sukabumi menjadi ‘Nyala Kata Sukanyama’, “jelas Yan Ilham Adrimu saat dihubungi Radarsukabumi.com

Padahal, menurutnya sebelum dirinya bersuara sudah mengingatkan kesalahan tentang aksara sunda tersebut. Sudah lama masalah ini dirinya komunikasikan dengan pemegang kepentingan dalam media sosial, namun sampai hari ini belum juga diperbaiki.

“Saya meminta kepada pemerintah Kota Sukabumi untuk segera memperbaiki, banyak kesalahan, diantaranya pengumuman tanda penolong di aksara tersebut terbalik, “ceyusnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, jangan sampai kesalahan fatal tersebut lama dibiarkan dan bikin malu Kota Sukabumi dimata luar. Pasalnya, tidak sedikit warga lokal atau pendatang berfoto disana. Ketika foto tersebut di upload di media sosial dan dilihat warga net yang faham, tentu akan menjadi masalah karena salah dalam penulisan.

“Sangat memalukan, apalagi ketika dilihat oleh orang akademisi. Bahkan akademisi sunda di Bandung sudah mengetahui hal tersebut, dan itu sangat memalukan. Untuk itu harus segera diganti jangan menunggu lama-lama, “tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *