Lima Rumah di Cireunghas Diterjang Pergerakan Tanah, Satu Ambruk 

RUSAK BERAT : Rumah milik Dede di Kampung Tegalkaso, RT 05/RW 03, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, ambruk setelah diterjang retakan tanah pada Jumat (01/12) sore.(foto : ist)
RUSAK BERAT : Rumah milik Dede di Kampung Tegalkaso, RT 05/RW 03, Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, ambruk setelah diterjang retakan tanah pada Jumat (01/12) sore.(foto : ist)

SUKABUMI – Lima rumah di Kampung Tegalkaso, RT (05/03), Desa Bencoy, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, terdampak bencana pergerakan tanah. Satu rumah diantaranya mengalami ambruk akibat bencana alam itu.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cireunghas Andri Muhammad Fadil mengatakan, bencana alam ini bermula terjadi pada retakan kolam ikan dan lahan pesawahan warga pada Sabtu (18/11) lalu. Namun, retakan tanah kembali meluas pada Minggu (26/11).

Bacaan Lainnya

“Pergerakan tanah kembali meluas hingga satu unit rumah milik Pak Dede Supriatna yang diisi oleh satu Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 4 orang, ambruk pada Jumat (01/12) sore tadi sekira pukul 15.00 WIB,” kata Andri kepada Radar Sukabumi pada Jumat (01/12).

Berdasarkan penanganan sementara, sambung Andri, terdapat lima rumah warga yang terdampak dari bencana pergerakan tanah tersebut.

Lima rumah tersebut diketahui milik Dede Supriatna dengan kategori rusak berat, rumah Tata yang diisi 1 KK dan berjumlah jiwa tiga orang dengan kategori rusak ringan, rumah Dadang satu KK dan 3 jiwa mengalami rusak ringan, Nanang satu KK dan 4 jiwa rusak ringan serta rumah milik Atu yang diisi 1 KK dan 5 jiwa dengan kategori rusak sedang.

“Untuk sementara, rumah yang terdampak itu satu unit rusak berat, rusak ringan tiga unit dan satu unit rumah diantaranya rusak sedang,” paparnya.

Dari lima rumah yang terdampak bencana pergerakan tanah ini, dua kepala keluarga diantaranya telah dievakuasi ke rumah saudara terdekatnya. Ini dilakukan lantaran rumah yang mereka tinggali dinilai sudah tidak layak digunakan.

“Untuk jumlah pengungsi itu, ada dua KK. Yakni keluarga Pak Dede berjumlah 4 jiwa dan keluarga Pak Atu 5 jiwa. Jadi, total semuanya ada 9 jiwa yang sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” bebernya.

Saat melakukan asessmen, ia telah berkoordinasi dengan unsur Taruna Siaga Bencana (Tagana), pemerintah desa, pemerintah Kecamatan Cireunghas, untuk memberikan imbauan agar tetap waspada. “Iya, mengingat curah hujan saat ini, dikhawatirkan terjadi bencana susulan. Makanya, kami terus siap siaga memantau situasi disana,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *