Ketua DKM: Tidak Ada Rencana Pembunuhan Ustaz di Kampung Susukan Sukabumi

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Kasus dua remaja kembar berinisial YA (26) dan YI (26) yang viral di media sosial diduga akan melakukan tindak kekerasan terhadap ustad di Kampung Susukan RW 2/7, Desa Bojongkokosan, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi hingga jadi bulan-bulanan massa, terus menyebar luas. Bahkan, kepsen-kepsen berbau hoax bermunculan.

Tim Radar Sukabumi pun mengkonfirmasi perihal kejadian tersebut langsung ke saksi mata di lokasi kejadian. Dudi yang juga Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) setempat membeberkan, bahwa kedua pemuda itu memang hendak berobat karena menderita penyakit yang berkaitan dengan kejiwaan. Dirinya yang mengantarkan langsung kerumah ustaz setempat, memang diminta oleh pemuda itu karena ingin melakukan pengobatan. Namun, setelah ustaz yang dituju tidak sedang dirumah, gelagat kedua remaja itu malah mencurigakan.

Bacaan Lainnya

“Saat ditanya maksud tujuan serta identitasnya, salah satunya mengeluarkan perkataan kasar “cicing sia” (diam kamu) kepada saya. Selain itu, tanpa sepengetahuannya, di luar sudah berkumpul warga yang juga menanyakan hal sama kepada kedua pemuda itu,” jelasnya, Kamis (1/10).

Setelah remaja itu di hampiri oleh warga, keduanya malah lari hingga terjadi aksi kejar-kejaran. Karena kesal, kemudian warga menghadiahinya dengan bogem mentah. “Kalau mencurigakan untuk melakukan perbuatan jahat tidak ada, hanya mengeluarkan kata-kata kasar saja. Dia hanya bilang ‘sia cicing’. Otomatis kalau misalkan bertamu tidak ada etika seperti itu, saya berpikir yang lain,” tutupnya.

Sebelumnya, Kapolres Sukabumi, AKBP M Lukman Syarif juga menerangkan peristiwa yang tejadi pada pukul 18.45 WIB, Rabu, (30/9) tersebut, memang keduanya berniat mendatangi salah satu tokoh pemuka agama yang terkenal suka memberikan pengobatan.

“Sudah diamankan, dari keterangan yang diperoleh kedua pemuda itu berniat untuk melakukan pengobatan ke salah satu tokoh masyarakat di lokasi kejadian. Namun karena terjadi perselisihan dan salah satu pemuda lari, akhirnya terjadi aski pengejaran,” jelasnya.

Setelah kedua pemuda itu diamankan oleh warga, ketua RW setempat menghubungi Polsek Parungkuda. Kemudian, petugas mendatangi lokasi dan mengamankan kedua pemuda dari kerumunan massa. “Tidak ada senjata,” sebutnya.
Lukman juga menghimbau kepada masyarakat, jangan begitu saja percaya terhadap berita atau informasi yang belum pasti kebenarannya. Karena memang, dari informasi yang tidak benar akan menimbulkan reaksi yang kurang baik. “Mari kita melihat suatu kejadian secara utuh, jangan sampai ada berita yang kurang pas itu di manfaatkan oleh sekelompok orang,” pungkasnya. (upi/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *