JAKARTA – Perusahaan pelat merah yang mendapatkan tugas untuk mengembangkan dan menyediakan vaksin Covid-19. PT Bio Farma (Persero) memilih vaksin Sinovac asal Tiongkok untuk digunakan di Indonesia.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan ada beberapa alasan pemerintah memilih calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk dikembangkan di Indonesia. “Dasar pemilihan vaksin Covid-19 harus memenuhi beberapa faktor, yaitu memenuhi unsur keamanan, harus cepat, dan juga harus bisa memenuhi aspek mandiri,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (11/12).
Selain itu, Honesti juga mengungkapkan, vaksin tersebut harus memiliki unsur mutu dan khasiat yang terjamin oleh lembaga yang berwenang dan dapat dibuktikan dari sejumlah pengujian. “Dimulai dari praklinis, uji klinis satu sampai uji klinis tahap tiga,” tuturnya.
Kecepatan menjadi salah satu alasan utama pemerintah memilih vaksin tersebut. Sebab, menurutnya, Sinovac merupakan salah satu – Perusahaan pelat merah yang mendapatkan tugas untuk mengembangkan dan menyediakan vaksin Covid-19. PT Bio Farma (Persero) memilih vaksin Sinovac asal Tiongkok untuk digunakan di Indonesia.
Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir menjelaskan ada beberapa alasan pemerintah memilih calon vaksin Covid-19 buatan Sinovac untuk dikembangkan di Indonesia. “Dasar pemilihan vaksin Covid-19 harus memenuhi beberapa faktor, yaitu memenuhi unsur keamanan, harus cepat, dan juga harus bisa memenuhi aspek mandiri,” ujarnya dalam keterangannya, Jumat (11/12).
Selain itu, Honesti juga mengungkapkan, vaksin tersebut harus memiliki unsur mutu dan khasiat yang terjamin oleh lembaga yang berwenang dan dapat dibuktikan dari sejumlah pengujian. “Dimulai dari praklinis, uji klinis satu sampai uji klinis tahap tiga,” tuturnya.
Kecepatan menjadi salah satu alasan utama pemerintah memilih vaksin tersebut. Sebab, menurutnya, Sinovac merupakan salah satu calon vaksin Covid-19 yang paling cepat melakukan uji klinis tahap ketiga.
Kemudian, dari sisi metode pembuatan vaksin, sinovac menggunakan platform inactivated atau virus yang dimatikan. Hal itu sudah terbukti pada jenis-jenis vaksin lainnya.
“Platform tersebut sudah dikuasai oleh Bio Farma,” ucapnya.
Seperti diketahui, pemerintah telah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin Sinovac. Vaksin tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Minggu (6/12) dan telah selesai menjalani uji klinis tahap ketiga di Tiongkok.
Vaksin tersebut dibawa ke ke kantor pusat PT Bio Farma di Bandung, Jawa Barat, sebelum diuji coba oleh BPOM. Kemudian BPOM pun akan mengkaji keamanan vaksin tersebut dan mengeluarkan izin edar darurat bila memenuhi syarat. (sri)