Guru SDN Pasirjambu Minta Diperhatikan, KBM pun Berdesakan

SIMPENAN–Kepala dan guru SDN Pasirjambu yang beralamat di RT 23/05, Kedusunan Ciangkrek, Desa Mekarasih, Kecamatan Simpenan minta diperhatikan.

Desakan itu muncul lantaran tiga ruangan kelas tak layak huni bahkan satu diantaranya roboh total diterjang hujan dan angin, sekitar pukul 22.00 WIB Minggu (21/1).

Bacaan Lainnya

Saat ini, kelas I sampai kelas VI yang berjumlah 121 pelajar itu terpaksa berdesak-desakan akibat disatukan dalam dua ruangan kelas.

“Untuk sementara kita satukan belajarnya. Kelas I, II dan III dalam satu kelas dan kelas IV, V dan VI satu kelas.

Ya mau gimana lagi, hanya dua ruangan kelas yang layak kita pakai,” kata Kepala SDN Pasirjambu, Saehun kepada Radar Sukabumi, Senin (22/1).

Dijelaskan Saehun, pihaknya kerap melayangkan permohonan agar sekolahnya mendapatkan bantuan rehab atau Ruang Kelas Baru (RKB). Jika tiga lokal itu dibangun, pihaknya juga masih kekurangan satu RKB.

“Baiknya kan satu rombongan belajar (rombel) satu kelas, kita ada lima kelas. Tiga kelas tidak layak huni bahkan ada yang roboh, dua kelas masih layak huni karena bangunan tahun 2012,” tambahnya.

Operator SDN Pasirjambu, Dodi Mubarok menyebutkan, sebenarnya jalannya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sangat tidak kondusif. Di era serba canggih dan maksimal fasilitas, namun bagi pelajar SDN Pasirjambu belum menikmatinya.

“Tiga bangunan kelas sudah benar benar tak layak dan tidak kita gunakan karena takut membahayakan pelajar dan guru. Coba bayangkan, tiga rombel dalam satu kelas, kelas satu bahas A, kelas dua bahas B sedangkan kelas tiga bahas C,” imbuhnya.

Ia berharap, pemerintah segera melakukan langkah konkrit untuk menyelamatkan generasi penerus di kampung halamannya.

“Mudah-mudahan segera ditinjau bahkan dibantu,” harapnya. (peryl/radar sukabumi)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *