Di Gunung Genteng Sukabumi Ada Tengkorak Manusia dan Jaket TNI Tergantung di Pohon Nangka, Bikin Geger

Jaket TNI dan Tengkorak Manusia Tergantung
Petugas gabungan saat mengevakuasi jasad Pak EG (55) yang sudah menjadi tengkorak di Gunung Genteng

SUKABUMI – Warga Desa Baniwangi, Kecamatan Gegerbitung, Kabupaten Sukabumi, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat yang sudah menjadi tengkorak yang menggantung di pohon nangka, tepatnya di Gunung Genteng, RT 01/RW 01, Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung.

Kapolsek Gegerbitung, Polres Sukabumi Iptu Erman kepada Radar Sukabumi mengatakan, mayat yang membuat heboh warga Gegerbitung itu, pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencari buah nangka muda untuk dijual ke pasar.

Bacaan Lainnya

“Jadi, ada tukang dagang sedang mencari nangka muda digunung. Nah, ia melihat tengkorak sudah tergantung di pohon nangka dengan ketinggian sekitar 5 meter pada Minggu (20/08),”kata Erman kepada Radar Sukabumi pada Senin (21/08).

Korban baru dievakuasi bersama petugas gabungan pada Senin (21/08) sekira pukul 10.00 WIB. Setelah itu, petugas Polsek Gegerbitung langsung koordinasi dengan pemerintah desa setempat dan akhirnya diketahui bahwa korban tersebut, berinisal EG berusia sekitar 55 tahun.

“Jadi, korban itu telah dilaporkan ke Desa Buniwangi, sehingga dilakukan pengecekan dan ternyata benar, korban selama 2 bulan telah meninggalkan rumah dan dicari-cari oleh pihak keluarganya,” tandasnya.

Kuat dugaan korban itu, berinisial EG. Lantaran, di lokasi pohon selain ditemukan tulang belulang dan tengkorak, juga terdapat baju dan jaket loreng TNI yang merupakan jaket favorite-nya. “Korban masyarakat biasa, bukan anggtoa TNI dan jaket loreng TNI itu adalah jaket favorite-nya setiap hari pakai itu,” tandasnya.

Korban diduga sengaja mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di sebuah pohon nangka, karena mengalami depresi mental. Terlebih, keluarga korban telah menyatakan kepada pihak kepolisian bahwa korban semasa hidupnya sempat mengalami gangguan pada mental.

“Jadi, korban itu mentalnya agak terganggu mentalnya, kadang baik dan terkadang kambuh. kemudian 2 bulan yang lalu berpamitan kepada keluarga dan tetangga. Bahkan, ia telah meminta maaf bila ada kesalahan, setelah itu pergi meninggalkan rumah,” bebernya.

Pihak keluarga dan kerabat korban sempat mencari keberadaan korban. Namun, saat itu keberadaan korban tidak kunjung ditemukan. “Nah, sekarang ditemukan sudah dalam kondisi tulang belulang dan tadi siang sudah dikebumikan. Korban itu, meninggalkan satu istri. Sementara, untuk anaknya berapa jumlahnya, saya tidak tahu. Tapi, yang di rumah keluarga duka tadi ada satu anaknya dan sudah dewasa,” bebernya.

Sementara itu, Kasi Pem Desa Buniwangi, Kecamatan Gegerbitung, Deden Rahmat mengatakan, berdasarkan keterangan dari pihak keluarganya, bahwa korban sebelum ditemukan menjadi tengkorak, pada tiga bulan terakhir mempunyai penyakit stress atau depresi mental.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *