SUKABUMI — Retribusi masuk ke pantai Minajaya yang berada di antara Desa Buniwangi dan Desa Pasiripis, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi diprotes warga setempat. Pasalnya selain mahal, dampak pembangunan ke Pantai Wisata Minajaya cenderung minim.
Berdasarkan pantauan, jalan dan fasilitas disekitar pantai cenderung rusak tidak tertata dengan baik. Komharudin (35) salah seorang warga setempat mengeluhkan retribusi tersebut.
“Intinya warga menolak jika ada Retribusi tersebut tidak berdampak pada pembangunan di wilayah kami, jadi intinya kami protes terhadap uang tiket yang mahal itu tidak diimbangi dengan fasilitas, jalan kami juga rusak,”cetusnya.
Memang selama ini warga faham terkait peraturan daerah (Perda) No.15 tahun 2023, tentu itu adalah panyung hukum dalam melaksanakan pungutan kepada wisatawan. Namun, melihat nominal satu orang dewasa Rp12 ribu dan anak-anak Rp7 ribu pihaknya sangat keberatan ketika fasilitas yang didapat warga lokal tidak sesuai.
“Kenapa hanya didaerah kami Retribusi mahal, saya malu dengan sebutan banyak fungli. Di Pantai Ujung Genteng tidak ada, karena memang jalannya status Provinsi katanya. Nah, saya ingin mempertanyakan kemana nantinya uang itu. Ya mininal ketika pemerintah mengambil untung dari wilayah kami, berikan juga fasilitas yang baik ke daerah kami, minimal pembangunan jalannya diperbaiki dong,”tegasnya.
“Jangang hanya Retribusinya saja yang diambil, diimbangi dong pemasukan kepada daerah kami. Apa yang semestinya kami terima dari lokasi wisata ini, warga juga mengharapkan adanya timbal balik dari pemerintah, “tukasnya.
Diketahui, sejak libur lebaran Idul Fitri 2024 banyak wisatawan lokal ataupun nasional yang berbondong-bondong mendatangi wisata pantai Minajaya. Pantai Minajaya sendiri merupakan pantai dengan pesona yang luar biasa selain pantai Ujung Genteng. (hnd)
