SDN Pakujajar CBM Kota Sukabumi Raih Prestasi Gemilang di FTBI Tingkat Kecamatan

SDN Pakujajar CBM Kota Sukabumi
SDN Pakujajar CBM Kota Sukabumi

SUKABUMI – Kelompok Kerja Kepala Sekolah Sekolah Dasar (K3S SD) Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi sukses menggelar perlombaan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) yang diselenggarakan di SDN Cipanas pada, Selasa (10/9/2024).

Kegiatan tersebut diikuti sebanyak 24 sekolah SD negeri dan swasta se-Kecamatan Citamiang dengan jumlah peserta sebanyak 251 orang. Ratusan peserta tersebut saling berebut menjadi juara untuk mewakili Kecamatan itamiang ke tingkat Kota Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Adapun Festival Tunas Bahasa Ibu tahun ini mencakup berbagai lomba seni dan bahasa tradisional Sunda, di antaranya Ngadongeng, Biantara (pidato), Maca Sajak (membaca puisi), Nembang Pupuh (menyanyikan pupuh), Aksara Sunda, Carita Pondok, dan Borangan. SDN Pakujajar CBM, salah satu peserta yang paling aktif, mengikuti seluruh mata lomba FTBI dan mengirimkan perwakilannya di setiap kategori.

Di antara banyaknya peserta, SDN Pakujajar CBM berhasil meraih beberapa prestasi gemilang. Fawwaz keluar sebagai juara pertama Biantara untuk kategori putra, sementara Elvian berhasil menyabet juara pertama Biantara untuk kategori putri. Tak hanya itu, Siti Annisa meraih juara kedua di kategori Nembang Pupuh putri, Zhaihan meraih harapan ketiga di Maca Sajak putra, dan Dipta menempati posisi harapan ketiga di lomba Ngadongeng.

Dengan keberhasilan tersebut, Fawwaz dan Elvian dipastikan akan mewakili Kecamatan Citamiang di ajang FTBI tingkat Kota Sukabumi. Para pemenang juara 1 dan 2 diharapkan mampu melanjutkan kesuksesan mereka di tingkat yang lebih tinggi.

Kepala SDN Pakujajar CBM Sugianto , menyampaikan rasa bangganya terhadap prestasi para siswanya. “Alhamdulillah, kami merasa sangat bangga dengan prestasi yang diraih oleh anak-anak didik kami. Mereka telah berjuang secara optimal dan menunjukan kemampuan terbaiknya. Selain itu, yang lebih penting adalah mereka telah belajar melestarikan nilai-nilai budaya daerah Sunda dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Sugianto dengan penuh syukur.

Ia menambahkan bahwa keberhasilan para siswa di ajang FTBI ini menjadi bukti dedikasi sekolah dalam membina bakat dan minat siswa, khususnya dalam bidang kebudayaan dan bahasa daerah. “Ini adalah langkah penting dalam menjaga kelestarian budaya Sunda, dan kami berharap ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mencintai dan melestarikan warisan leluhur,” tambahnya.

Tak hanya puas dengan prestasi di tingkat kecamatan, SDN Pakujajar CBM kini tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi FTBI tingkat Kota Sukabumi.
Iyar Sugiarti, selaku Koordinator Pembina FTBI di SDN Pakujajar CBM, memaparkan bahwa mereka telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menghadapi kompetisi di tingkat kota.

“Untuk mempersiapkan lomba tingkat kota, kami fokus pada memahami aturan dan kriteria penilaian di tingkat tersebut. Kami juga melakukan latihan rutin dan simulasi lomba agar siswa terbiasa dengan situasi yang akan dihadapi nanti. Hal ini sangat membantu dalam meminimalisir kesalahan dan meningkatkan kepercayaan diri para siswa,” jelas Iyar.

Selain itu, persiapan mental dan fisik juga menjadi prioritas utama. Menurut Iyar, kondisi fisik dan mental yang prima sangat penting dalam meningkatkan performa siswa saat berlomba. “Dengan persiapan yang matang, kami optimistis bisa meraih hasil yang lebih baik lagi di tingkat kota,” tambahnya.

Target SDN Pakujajar CBM di FTBI tingkat Kota Sukabumi jelas: meraih juara pertama di semua kategori yang diikuti. “Kami berharap bisa melanjutkan ke FTBI tingkat provinsi, bahkan hingga ke tingkat nasional, untuk mengharumkan nama sekolah dan Kota Sukabumi. Dengan tekad dan usaha yang kuat, kami yakin bisa mencapai target tersebut,” ujar Iyar penuh semangat.

Festival Tunas Bahasa Ibu tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat identitas budaya lokal di kalangan generasi muda. Dengan semakin gencarnya upaya pelestarian budaya daerah, diharapkan kegiatan ini dapat terus berlangsung dan menghasilkan generasi yang cinta dan bangga akan warisan leluhur.(wdy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *