JAKARTA– Badan Intelijen Negara (BIN) bekerja di bawah permukaan, sehingga tidak bisa disamakan dengan departemen informasi atau penerangan.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mengomentari hasil data BIN bahwa ada 50 penceramah dan 500 masjid terpapar radikalisme. “Kerja BIN itu di bawah permukaaan, bukan di atas permukaan.
Bekerja secara diskrit,” ujar Fadli kepada wartawan di gedung Nusantara III Senayan, Jakarta, Rabu (21/11)
Menurut dia, BIN perlu memperjelas penceramah dan masjid yang dimaksudnya itu.
“Ini kan enggak jelas, kriteria-kriterianya. Siapa, apa, masjid yang mana, pesantren yang mana,?” pungkasnya.
(wid)
