Puluhan Perahu di Ujung Genteng Rusak Dihantam Gelombang Pasang

CIRACAP – Cuaca ekstrim yang melanda wilayah perairan Laut Selatan Sukabumi, telah menyebabkan puluhan perahu jenis piber glas di perairan Laut Ujung Genteng, Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap, rusak setelah dihantam air gelombang pasang, Rabu (27/5).

Ketua Rukun Nelayan Pantai Ujung Genteng, Asep JK mengatakan, meski tidak ada korban jiwa, namun sedikitnya puluhan kapal nelayan yang berada di pantai Ujung Genteng mengalami kerusakan. Bahkan, tidak sedikit perahu nelayan yang tidak hingga terbelah dua setelah dihantam gelombang ombak. 

Bacaan Lainnya

“Kalau untuk rusak berat hingga perahu terbelah dua, ada sekitar 20 perahu. Namun kalau yang rusak ringan bisa mencapai 50 lebih dan pemukiman warga serta warung yang hancur mencapai 15 rumah,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi, Rabu (27/5).

Puluhan perahu nelayan tersebut, sambung Asep, telah dihantam gelombang pasang saat perahu tengah berada di lokasi parkiran pantai. “Alhamdulillah tidak sampai ada korban jiwa, hanya saja nelayan mengalami kerugian materil hingga ratusan juta. Lantaran, perahunya banyak yang rusak diterjang gelombang pasang,” paparnya.

Menurut Asep, gelombang pasang selain menyebabkan kerusakan puluhan perahu nelayan  juga telah mengakibatkan kerusakan sejumlah warung yang lokasinya berada dibibir pantai. “Ketinggian air pasang sampai enam meter. Iya, sekarang air laut bisa sampai ke darat dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi bibir pantai sehingga merusak warung,” ujarnya.

Untuk itu, saat ini puluhan nelayan telah mengevakuasi seluruh mesin perahunya ke rumahnya masing-masing. “Kondisi air pasang seperti ini, sudah berlangsung tiga hari. Akibatnya para nelayan tidak pergi melaut untuk mencari ikan. Karena, khawatir dapat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah (FKSD) Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri mengatakan, gelombang pasang bukan hanya terjadi di wilayah perairan Laut Selatan Pantai Ujung Genteng saja, tetapi gelombang pasang tinggi juga telah menerjang daratan pesisir pantai Palabuhanratu.

“Untuk itu, kami menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya masyarakat yang tinggal di daerah pesisir pantai agar meningkatkan kewaspadaannya dan tidak melakukan aktivitas di bibir pantai. Selain itu, untuk nelayan jenis perahu kecil seperti congkreng, untuk sementara waktu agar tidak pergi melaut,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *