Kasihan, Bayi Ini Terlahir Tanpa Hidung

SUKABUMI – Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki asal Kampung Gununggadung, RT 3/4, Desa Bojongkembar, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi terlahir dalam kondisi sangat memprihatinkan. Selain permukaan pada rongga mulutnya berlobang, bayi ini pun terlahir tanpa hidung.

Akibat kondisinya, anak pertama dari pasangan Rusyati (28) dan Dede Syarif (37) ini hanya bisa bernafas melalui mulutnya saja.

Kini, bayi tersebut tengah menjalani perawatan serta penanganan tim medis di RSUD R Syamsudin, Kota Sukabumi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kemalangan pada bayi ini sebenarnya telah terjadi sejak proses persalinan dijalani Rusyati tanpa bantuan tenaga berpengalaman, seperti bidan desa maupun Paraji (sebutan Dukun beranak dalam dalam bahasa daerah).

Kendati kondisi fisik bayi terbilang tidak lazim, namun Rusyati maupun Dede Syarif suaminya menolak membawanya ke rumah sakit.

Mereka lebih memilih untuk merawat bayi di tempat tinggalnya. Namun berkat kegigihan sejumlah aparat muspika Kecamatan Cikembar, bayi laki-laki ini pun akhirnya berhasil dilarikan ke puskesmas terdekat hingga akhirnya dirujuk oleh bidan desa ke RSUD R Syamsudin yang berjarak sekitar kurang lebih 15 Km dari domisili orangtua bayi.

FOTO : DENDI/RADARSUKABUMI
SUASANA : Kapolsek Cikembar AKP I Djubaedi, bersama Camat Cikembar Arif Solihin dan Kepala Desa Bojongkembar Nani Suminar, saat mengevakuasi bayi untuk dirujuk ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi.

Menurut Kapolsek Cikembar, AKP I Djubaedi, butuh waktu lama untuk membujuk kedua orang tuanya agar mau membawa bayi tersebut ke rumah sakit.

“Pada saat pihak puskesmas hendak merujuknya ke rumah sakit, bapak kandung sang bayi berusaha menolak keras dengan alasan tidak memiliki biaya untuk pengobatannya,” ungkap Djubaedi.

Berdasarkan hasil diagnosa tim medis RSUD R Syamsudin, bayi yang belum diketahui namanya itu mengalami kelainan Kongenital Labio Palato Skizis yakni terlahir tanpa memiliki lapisan daging pada langit-langit mulut dan hidungnya.

Sejauh ini, bayi tersebut hanya mengandalkan mulutnya yang mungil untuk menghirup udara.

Sementara Camat Cikembar Arif Solihin menjelaskan tindakan yang telah dilakukannya untuk membantu keprihatinan yang dialami warganya itu berupa pemenuhan syarat administratif agar memudahkan bagi bayi dan ibunya dalam memperoleh layanan program BPJS.

“Saya sudah buatkan surat administrasi kependudukan keluarga Suryati untuk melengkapi persyaratan BPJS. Dengan program tersebut tentu akan meringankan bagi mereka dalam menanggung biaya pengobatan selama di rumah sakit,” tuturnya. (cr13/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *