Kantor Ojek Online dan Terminal Dirusak Massa

SUKABUMI– Meski sudah ada mediasi terkait perseteruan antara angkutan umum konvensional dengan angkutan daring berbasis online, aksi protes terhadap polemik tersebut ternyata masih terus terjadi.

Kemarin, kantor pengelola angkutan online Ayo-Jek di Jalan Lingkar Selatan Baros KM 8, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, dan kantor terminal tipe A KH Ahmad Sanusi, menjadi sasaran sejumlah massa tak dikenal.

Bacaan Lainnya

Kedua kantor tersebut dilempari batu hingga menimbulkan kerusakan.

Menurut keterangan pemilik show room motor Ujang Ridwan (55), segerombolan orang datang dan melempari bangunan kantor Ayo-Jek dengan batu.

Tak hanya itu, massa juga melempari pintu rolling door sehingga bangunan lain yang berada di samping kantor angkutan daring tersebut juga ikut terdampak.

“Kejadiannya siang sekitar pukul 13:00 WIB, tidak hanya kantor Ayo-Jek ang dirusak, kantor sebelahnya juga jadi kena imbas, tiga jendela pecah, dan dua bangunan ruko show room motor pecah, karena lemparan batu,” akunya kepada Radar Suakbumi, kemarin (1/8)

Menurut Ujang, sebelum adanya penyerangan, ia sudah mengetahui ada pergerakan massa ke Jalan Lingkar Selatan.

Namun karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ujang mengaku langsung menutup pintu kantornya.

“Saya takut juga, dan dugaan saya benar, gak lama datang puluhan angkot ke kantor Ayo-Jek, sekitar 100 meter dari show room sudah terlihat massa membawa batu, dan begitu datang langsung batu dilempar ke arah kantor Ayo-Jek, tanpa melihat keadaan sekitarnya,” jelasnya.

Ujang mengaku panik dengan kondisi ini, karena massa selain melempar batu juga berteriak-teriak, agar bangunan kantor Ayo-Jek di rusak.

“Sow room milik saya juga ikut terkena lemparan, kaca jendela di lantai dua kena lemparan, pintu rolling dor juga , padahalkan bangunan show room milik saya tidak ada sekali sangkut pautnya dengan masalah mereka,” keluhnya.

Sementara itu, Monitoring Ramcek Terminal Type A Kota Sukabumi, Soni menyebutkan, massa datang memasuki terminal hendak men-sweeping para pengendara Gojek.

Para anggota terminal pun berusaha menghalau dan mengamnakan, namun massa tidak terima sehingga aksi nekad pengrusakan pun dilakukan.

“Yang datang ada sekitar 500 orang, ingin masuk terminal mau sweeping Gojek, namun oleh petugas di tahan tidak boleh masuk terminal lantaran banyak penumpang dan bus, massa ngamuk dan anggota yang balik diserang lalu dikeroyok dan merusak ke sana sini,” terangnya.(cr11/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *