Gojek Minta Maaf, Begini Rincian Pesangon untuk Karyawan

RADARSUKABUMI.com – Karyawan Gojek yang terdampak keputusan reorganisasi perusahaan tetap mendapatkan perhatian. Di antaranya adalah paket pesangon di atas standar yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kemudian, karyawan yang terdampak juga mendapatkan gaji penuh selama periode pemberitahuan, perpanjangan asuransi kesehatan bagi karyawan dan keluarga mereka hingga 31 Desember 2020.

Bacaan Lainnya

Selain itu, perpanjangan program dukungan layanan kesehatan mental, finansial, dan konsultasi lainnya selama tiga bulan ke depan, bantuan konsultasi untuk mencari pekerjaan baru, pembayaran cuti tahunan yang tidak digunakan.

Perusahaan transportasi online berbasis online ini juga memenuhi hak lain karyawannya, termasuk cuti melahirkan, penghapusan masa tunggu atau annual cliff bagi karyawan yang memiliki hak kepemilikan saham, dan karyawan dapat tetap memiliki laptop mereka untuk membantu mencari peluang lain.

“Kami harus merespons apa yang terjadi di luar sana dan meningkatkan fokus untuk membangun bisnis yang kokoh, lebih efisien yang dapat terus bertahan seiring dengan berjalannya waktu dan tetap relevan dengan kondisi yang ada,” kata Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo, Co-CEO Gojek dalam surat kepada karyawan.

Gojek saat ini fokus pada layanan inti, menghentikan layanan yang tidak dapat bertahan di tengah pandemi. “Mengambil keputusan berani untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan prioritas pelanggan akan memastikan kami dapat selalu membuat dampak positif bagi kehidupan jutaan orang serta juga memastikan pertumbuhan di masa mendatang,” lanjutnya.

Pengumuman yang berat dilakukan perusahaan ini juga dilakukan secara lebih kekeluargaan dan humanis jika dibandingkan pengumuman serupa di perusahaan lain.

Dalam rilis yang dikirimkan ke media, Andre Soelistyo dan Kevin Aluwi, melakukan 16 sesi town hall atau meeting dengan tiap divisi di perusahaan.

Ini dilakukan supaya dua pemimpin startup itu bisa menyampaikan pesan secara langsung dan lebih personal kepada seluruh karyawan. Di samping juga memberikan kesempatan kepada karyawan untuk bisa mengajukan pertanyaan secara langsung dan memahami lebih detail mengenai perubahan yang dilakukan.

Dalam surat kepada karyawan hari ini, kedua pemimpin Gojek juga menyampaikan pesan mereka terhadap keputusan sulit yang harus diambil. Mereka meminta maaf karena telah mengecewakan karyawan yang terdampak reorganisasi perusahaan.

“Salah satu ketakutan terbesar saya sebagai seorang pemimpin adalah mengecewakan kalian semua dan itu adalah masa tersulit yang pernah saya rasakan selama di Gojek. Dalam setiap townhall meeting, saya merasa telah mengecewakan banyak dari tim kami. Secara pribadi, saya ingin meminta maaf untuk keputusan yang harus kami ambil. Kepada kalian yang harus meninggalkan Gojek, tolong diketahui bahwa ini adalah kesalahan kami berdua, saya dan Andre, bukan kalian,” kata Kevin.

“Saya berharap ketika kalian berada di jalan, dan melihat mitra driver Gojek yang dengan bangga memakai helm dan jaket hijau, kalian akan selalu ingat dan merasa bangga, bahwa kalian memiliki peran penting dalam mewujudkan ini semua,” sambung Andre.

Diketahui, sebanyak 430 karyawan (9 persesn dari total karyawan), di mana sebagian besar berasal dari divisi yang terkait dengan GoLife dan GoFood Festival, akan meninggalkan Gojek. Hal ini adalah bagian dari evaluasi terhadap struktur perusahaan secara keseluruhan.

“Keputusan pengurangan karyawan ini merupakan satu-satunya yang kami lakukan di tengah situasi COVID-19,” ungkap keduanya.

Gojek mengumumkan strategi penguatan bisnis inti yang punya dampak paling luas kepada masyarakat. Hal ini juga menjadi langkah jangka panjang Gojek dalam menghadapi masa ketidakpastian pandemi COVID-19. Bisnis inti yang akan jadi fokus adalah bisnis transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik.

Layanan lain yang performanya menjanjikan selama pandemi seperti logistik dan belanja kebutuhan sehari-hari juga diperkuat. Dua keputusan utama turut diumumkan seiring ditetapkannya strategi ini.

Pertama, dihentikannya sejumlah layanan non-inti yang terdampak pandemi. Kedua, perampingan struktur perusahaan secara menyeluruh untuk mengoptimalisasi pertumbuhan yang berkesinambungan di masa mendatang. (mg7/jpnn/izo/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *