SUKABUMI— Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Sukabumi memastikan bahwa Pelaksanaan debat publik yang akan berlangsung pada 20 Juni ( hari ini.red) menjadi perhatian serius Panwaslu Kota Sukabumi. Terutama masalah penonton yang menghadiri acara debat publik ini harus di dominasi oleh masyarakat yang tidak berafiliasi dukungan ke salah satu paslon.
” Pendengar pada debat publik pertama itu di dominasi oleh tim paslon, kali ini harus didominasi masyarakat,” ujar Divisi Pencegahan Hubungan antar Lembaga Panwaslu Kota Sukabumi Ending Muhidin,(19/6) kemarin.
Ending menjelaskan kegiatan debat Publik ini tentunya untuk menyampaikan visi misi dan program kepada masyarakat secara umum. Sehingga subtansinya debat publik ini bentuk kampanye untuk meyakinkan masyarakat untuk memilih. ” Bagaimana mau meyakinkan masyarakat untuk memilih, kalau yang datang kebanyakan pendukung paslon, ” ujarnya.
Apalagi, debat publik ini tidak disiarkan langsung oleh media massa sehingga jangkauan nya sangat terbatas. ” Kalau disiarkan secar langsung dilihat masyarakat luas tidak apa-apa, tapi lantara terbatas dan diruangan tertutup hanya beberapa unsur yang bisa tau, seyogyanya undangan diperbanyak dari luar tim paslon,” tandasnya.
Ending mengusulkan, audien yang diundang harus mewakili dari berbagai kalangan. Juga harus dipastikan masyarakat tersebut tidak berafiliasi dengan partai atau paslon tertentu. ” Kalau bicara person kan terlalu banyak, makanya atas nama lembaga saja. Ini yang perlu diperhatikan, seperti tokoh masyarakat dalam hal ini diwakili RT dan RW, tokoh pemuda, dan tokoh agama dari MUI,” jelasnya.
Panwaslu juga mengingatkan KPU Kota Sukabumi agar pelaksanaan debat publik ke dua pasangan calon Walikota dan Wakil Wali Kota Sukabumi nanti, bisa lebih baik dari sebelumnya. Pasalnya, pada debat pertama dianggap masih banyak kekurangan. ” Secara umum kami pasti inginnya agar debat publik kedua lebih baik,” pungkasnya.
