Pertanian Jangan Jadi Obyek Politik,PDIP: Kenapa Pangan Kita Masih Impor

BANDUNG– Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan yang kini menjabat Ketua umum organisasi sayap PDIP Gerakan Nelayan Tani (GANTI) Rokhmin Dahuri berharap kehidupan petani dan nelayan di Indonesia bisa lebih sejahtera.

“Saya berharap pendapatan minimal para nelayan di Indonesia rata-rata per bulannya Rp 4 juta dan tani ini jangan jadi obyek Politik,” ungkap Rokhmin Dahuri saat menghadiri acara gerak jalan santai dalam rangka Hari Tani ke-57 DPD GANTI Jawa Barat di Cafe Babakan Cinta, Cisarua Kabupaten Bandung Barat, Minggu (8/10).

Bacaan Lainnya

Ketua PDI Perjuangan Bidang Kemaritiman dan Pertanian ini menyebut berdasar hitungan dari Bank Dunia orang itu sejahtera (tidak miskin lagi), apabila pengeluaran hidupnya dalam sehari lebih besar dari dua dolar AS.

“Berarti dalam sebulan 60 dolar AS per orang. Sedangkan rata-rata jumlah anggota keluarga nelayan terdiri dari lima orang (satu ayah, satu ibu dan tiga anak) dan yang bekerja hanya sang ayah, maka dibutuhkan 300 dolar AS atau sekitar Rp 4 juta,” jelasnya.

Guru besar Institut Pertanian Bogor itu menambahkan, GANTI yang dibentuk tahun 2013 oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertujuan menjadi alat perjuangan petani dan nelayan menggapai kesejahteraan sesuai harapan bangsa.

“Latar belakang dibentuk GANTI ini melihat beberapa fakta seperti 40 persen pertanian dan kelautan, fakta fisik agraris dan hutan tropis terbesar di dunia, dan 30 persen petani memiliki pendapatan dibawah Rp4 juta.

Padahal menurut penelitian FAO jika suatu negara jumlah penduduknya lebih besar dari 100 juta lalu pangannya tetap impor tentu menjadi pekerjaan rumah bagi kita,” tandasnya. (nif)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *