UBSI Kampus Sukabumi Bahas Teknologi dan Pendidikan Hadapi Era 5.0.

Universitas Bina Sarana Informatika(UBSI) Kampus Sukabumi
SEREMONI: Kepala Kampus UBSI Kampus Sukabumi, Jamal Maulana memberikan kenang-kenangan kepada Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi usai menjadi Keynote Speaker di seminar pendidikan nasional dengan tema Teknologi dan Pendidikan Menghadapi Era 5.0.

SUKABUMI – Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) Kampus Sukabumi menggelar seminar pendidikan nasional bertemakan “Teknologi dan Pendidikan Menghadapi Era 5.0”. Kegiatan yang digelar pada Rabu (22/6) di aula Kampus UBSI Sukabumi tersebut dihadiri Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi sebagai keynote speaker.

Dalam kesempatan itu, wali kota menekankan antara pendidikan dan teknologi tidak dapat dipisahkan dalam mendorong kualitas SDM.

Bacaan Lainnya

”Kami memberikan apresiasi kepada Universitas BSI yang menggelar seminar pendidikan,” ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi kepada Radar Sukabumi, Jumat (24/6).

Dirinya ingin seminar ini dapat membuka wawasan lebih luas kepada pelajar, guru, dan mahasiswa terkait pentingnya pelibatan teknologi dalam pendidikan.

“Intinya memotivasi dan mewaspadai karena jika tidak mewaspadai dengan perkembangan zaman maka pendidikan akan ketinggalan. Semoga dengan seminar mampu membuka mindset siswa dan mahasiswa pendidikan saat ini berbasis teknologi yang merupakan tantangan,” ucapnya.

Fahmi menuturkan, dalam tujuan bernegara disebutkan upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Di mana saat ini tantangannya perkembangan teknologi mengalami percepatan luar biasa dan tidak menyangka masa pandemi dihadapkan berbagai dampak.

”Di satu sisi menghadirkan dampak positif salah satunya dampak dunia pendidikan yakni percepatan teknologi,” kata Fahmi.

Salah satunya penerapan Kurikulum Merdeka atau Kampus Merdeka dan itulah hikmah dampak pandemi melaksanakan transformasi pendidikan. Kegiatan tersebut dihadiri Rektor UBSI, Mochamad Wahyudi, Dewan Pembina PGRI Dudung Nurullah Koswara dan Praktisi Pendidikan Ceng Mamad sebagai narasumber.

Dewan Pembina PGRI Dudung Nurullah Koswara mengatakan, menghadapi 5.0 ada beberapa yang harus diperhatikan sesuai yang diucapkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim. Setidaknya ada enam hal yang harus diperhatikan oleh siswa dan guru. Pertama kreatif, kritis, kemampuan komunikasi, kolaboratif, computational dan compassion.

“Menghadapi 5.0 ini setiap orang harus memiliki jiwa kristis, kreatif, komunikasi yang bagus, kolaborasi dengan semua orang kemudian kita pun harus memiliki kemampuan beragam jumlah aplikasi dan gadget dan laptop dan terakhir adalah jangan lupa dan kasih sayang,” terangnya.

Dijelaskan Dudung, Revolusi Indusri 5.0 itu endingnya tetap manusia menjadi yang utama bukan robot atau aplikasi.

“Sehingga pendampingan atau kolaborasi atau hidup berdampingan antara teknologi dan manusia itu adalah sebuah keniscayaan tetapi teap manusia adalah yang utama dibanding apapun,” ulasnya seraya menyebut teknologi aplikasi hanyalah alat dan manusia adalah tujan idealnya.

Sementara itu, Kepala UBSI Kampus Sukabumi Jamal Maulana menuturkan, pelaksanaan seminar pendidikan nasional tesebut untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional.  Adapun acara digelar secara hybrid .

“Era society 5.0 adalah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based), kami berharap acara ini dapat menjadi bahan kajian agar guru mendapatkan pengetahuan dalam menghadapi era digitalisasi dan Society 5.0,” tutupnya. (wdy)

Pos terkait