Si Mungil Cantik Ini Wakil Indonesia di Level Internasional

Menaklukkan pesaing di BIMC memang tak mudah. Apalagi BIMC menjadi kompetisi dengan lawan terbanyak dan ajang terbesar yang pernah dia ikuti. Saat ini, BIMC merupakan pencapaian terjauh bagi Noriko. Kali pertama dia mengikuti lomba hingga Eropa.

Walau sebelumnya Noriko cukup kaya pengalaman dalam ajang olimpiade matematika di tingkat Asia. Menurut dia, BIMC menghadirkan kompetitor yang lebih sulit dari biasanya. Misalnya lawan yang tak sepantaran alias sebaya.

Bacaan Lainnya

Kebanyakan peserta lebih tua dari dia. Mereka sudah berada di bangku SMP. Seluruh peserta mendapat soal yang sama, tidak ada perbedaan grade.

Tak tanggung-tanggung, lawannya berjumlah ribuan orang yang berasal dari 27 negara. Biasanya, Noriko mengikut kompetisi dengan lawan terbanyak dari 10 negara. “Saingan tersulit dari Tiongkok, Taiwan, dan Hong Kong. Mereka bisa kirim perwakilan hingga ratusan orang,” bebernya.

Kesulitan bukan hanya dari jumlah pesaing, soal juga jauh lebih sulit dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, salah sedikit saja dalam menjawab pertanyaan, peserta tidak mendapatkan poin.

Dalam ajang BIMC, Noriko mengikuti dua kategori sekaligus. Yakni lomba individu dan tim. Keduanya memiliki durasi lomba yang berbeda. Bagi lomba individu, peserta harus menyelesaikan 15 pertanyaan dalam waktu 90 menit. Materi kombinatorika menjadi soal yang paling sulit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *