Ciptakan Generasi Muda Berkualitas

Dirinya mengakui jika membangun pola komsumsi pangan ideal tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkannya. Antara lain faktor kemajuan teknologi informasi, faktor ekonomi karena keluarga berpenghasilan rendah dianggap sulit untuk memenuhi komsumsi pangan yang beragam. Kemudian faktor kebiasaan, perilaku masyarakat masih banyak mengkomsumsi nasi sebagai kelompok pangan dominan.

“Hal itu dapat diatasi melalui proses diseminasi dan sosialisasi yang intensif serta berkelanjutan,”tuturnya.

Bacaan Lainnya

Karena sosialisasi mengenai pentingnya komsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman itu harus dilakukan di semua tingkatan. Mulai dari anak usia sekolah hingga ibu rumah tangga.

“Pengembangan awasan Rumah Pangan Lestari (RPL) melalui pemanfaatan lahan pekarangan pun perlu diintensifkan,”imbaunya.

Dengan begitu, kawasan ini dapat menjadi sumber pangan. Sehingga keluarga berpenghasilan rendah, dapat mencukupi kebutuhan gizinya melalui pekarangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Sukabumi, Adjat Sudrajat menambahkan, kegiatan yang belangsung selama dua hari itu diikuti 250 peserta. Terdiri dari 200 siswa SMP dan 50 guru pembimbing se-Kabupaten Sukabumi.

“Tujuannya untuk meningkatkan pemahaman peserta jambore, terkait komsumsi pangan yang beragam, seimbang, bergizi dan aman, “ulasnya.
Termasuk menumbuhkembangkan keterampilan peserta, dalam menguji sampel pangan secara sederhana.

“Yang terakhir menumbuhkembangkan duta-duta pangan, sebagai agen promosi di sekolahnya masing-masing,”pungkasnya.

 

(*/wdy)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *