Anggota DPR RI Hadiri Gebyar Madrasah ke-3

SUKABUMI — Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI) Komisi X, Reni Marlinawati menghadiri Gebyar Madrasah Diniyah (MD) ke-3 yang diselenggarakan di Pusat Pengembangan Dakwah Islam (Pusbangdai) Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, belum lama ini.

Kegiatan yang digagas Forum OSIS Madrasah Aliyah Kabupaten Sukabumi (Fomaksi) ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar sesama pelajar madrasah se Kabupaten Sukabumi, sekaligus berbagi pengalaman pendidikan.

Bacaan Lainnya

“Sedikitnya ada 108 perwakilan madrasah di Kabupaten Sukabumi dan rencananya kegiatan ini akan berlangsung selama emapat hari,” kata ketua Umum Fomaksi, Bayu Sukmawijaya Agustina kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Ia menambahkan, selain mendapatkan ilmu pengetahuan dari berbagai narasumber, kegiatan tersebut diisi pula dengan sejumlah perlombaan menarik, seperti lomba memasak, lomba paduan suara, Pentas Seni (Pensi), kreatifitas serta orasi sumpah pemuda.

“Alhamdulillah seru, semua perwakilan OSIS sangat antisias mengikuti kegiatan ini. Selan itu, kami juga mendapat dukungan langsung dari Anggota DPR RI untuk terus mengembangkan kegiatan positif ini,” ujarnya.

Sementara itu, salah seorang narasumber yang juga anggota DPR RI Komisi X, Reni Marlinawati mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Fomaksi. Menurut dia, kegiatan ini dapat mengembangkan potensi peserta didik khususnya aktifis madrasah.

“Karena disinilah mereka dibekali ilmu kepemimpinannya kemudian dikembangkan potensi untuk interaksi dengan temannya,” kata Reni.

Ia menambahkan, melalui gebyar madrasah ini, para peserta didik dapat mengembangkan inter personal, intra personal, pengetahuan tentang linguistik dan kecerdasan sepiritual.

Sehingga, diharapkan dapat menjadi suplemen bagi penguatan karakter peserta didik khususnya di madrasah. “Meski, pendidikan karakter di MD sudah baik namun perlu untuk terus ditingkatkan hingga lebih baik lagi ke depan,” tambahnya.

Selama ini sambung Reni, tidak ada satupun tawuran antar pelajar yang terjadi di madrasah. Hal ini membuktikan, bahwa pembentukan karakter disekolah MD sudah maksimal.

“Saya belum mendengar MD ini melakukan aksi kekerasan atau kenakalan remaja. Mudah-mudahan dengan terbentuknya Fomaksi ini dapat mengembangkan semua potensi para pelajar,” tukasnya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *