BWF Finals 2019, Ginting Tetap Ceria Meski Kalah Dari Momota

Anthony Sinisuka Ginting (kiri) dikalahkan Kento Momota pada final BWF World Tour Finals 2019 di Guangzhou hari ini (15/12). (Bimo Tegar/PP PBSI)

RADARSUKABUMI.com – Anthony Sinisuka Ginting berada di rel yang sangat tepat untuk menjadi juara turnamen puncak akhir tahun, BWF World Tour Finals 2019.

Dia sudah unggul 12-5 pada game ketiga. Pemain kelahiran Cimahi, Jawa Barat itu bermain sangat solid. Tidak ada tanda-tanda bahwa dia melemah di Tianhe Gymnasium, Guangzhou.

Bacaan Lainnya

Namun, keunggulan jauh itu bisa jadi tidak berarti apapun. Sebab, lawan yang dia hadapi adalah tunggal putra paling dominan di dunia saat ini, Kento Momota.

King Kento tiba-tiba saja menggila. Pemain nomor satu dunia itu mencetak tujuh angka beruntun dan menyamakan kedudukan menjadi 12-12.

Setelah itu, Momota makin nyaman untuk mendikte sang lawan. Sebaliknya, Ginting kerap melakukan kesalahan demi kesalahan. Apalagi, terlihat jelas bahwa fisik pemain nomor delapan dunia itu terus menurun.

Kondisi makin runyam karena Ginting meminta perawatan untuk memulihkan kakinya yang sakit. Waktu itu, Momota sudah memimpin 17-14. Dan, akhirnya bisa ditebak. Momota terus melanju, mengunci angka Ginting pada kondisi 14, dan memenangkan game ketiga dengan keunggulan 21-14.

”Tadi di game ketiga saya sudah berusaha maksimal dan coba untuk tidak fokus merasakan sakit di kaki. Jari kaki kanan saya lecet, sebetulnya ini sudah lama,” keluh Ginting dalam siaran pers PP PBSI yang diterima Jawa Pos.

”Di awal-awal pertandingan saya memang nggak mau terlalu fokus sama sakit ini, tapi lama-lama terasa perih juga. Jadi tadi cukup mempengaruhi juga ke permainan,” imbuhnya.

Sejatinya, Ginting bermain sangat luar biasa pada game pertama. Dia menang 21-17. Ginting terlihat sangat percaya diri. Netting dan pukulan-pukukan kejutnya sangat luar biasa. Penempatan bolanya, sukses membikin Momota pontang-panting.

Pada game pertama itu, Ginting yang sempat unggul 14-10, tiba-tiba tersusul menjadi 17-17. Namun, dia tidak terganggu. Ginting tetap fokus dan merebut kemenangan pada game pembuka via keberhasilan mencetak empat angka beruntun.

Pada game kedua, sajian pertandingan tetap seru. Pada awal permainan, Momota memimpin 9-5. Tetapi Ginting bangkit, mencetak tujuh angka beruntun untuk berbalik memimpin menjadi 12-9.

Sayang, kebangkitan itu hanya sementara. Ginting gagal menuntaskannya secara paripurna. Lewat perjuangan sangat keras, Momota menyalip dan unggul 19-14 untuk memungkasi game kedua dengan skor 21-17.

”Memang harus diakui, Momota bisa lebih mengendalikan ritme permainan. Seperti yang banyak orang tahu, Momota itu pemain kuat dan dia punya pertahanan yang rapat. Dia juga nggak gampang buat kesalahan sendiri. Tapi saya cukup puas karena setidaknya sudah berusaha maksimal,” kata Ginting.

Dengan kemenangan ini, Momota meraih gelar ke-11 dalam 12 final yang dia lakoni sepanjang 2019. Momota benar-benar membuktikan kualitasnya sebagai pemain nomor satu dunia.

Sebab, selain merajai BWF World Tour 2019, dia juga merebut gelar-gelar bergengsi antara lain Kejuaraan Asia, Kejuaraan Dunia, All England, dan BWF World Tour Finals hari ini.

Satu-satunya kekalahan Momota pada final 2019 terjadi pada ajang Indonesia Masters 2019. Saat itu dia dikalahkan pemain Denmark Anders Antonsen dalam tiga game 16-21, 21-14, 16-21.

”Ginting terus dan terus menjadi lebih baik. Begitupun dengan hari ini, dia bermain sangat baik sekali,” kata Momota dikuti dari siaran pers PP PBSI.

”Saya melihat ada sesuatu yang berbeda dari dia. Setelah juara ini, masih ada turnamen-turnamen berikutnya. Dan saya sendiri tentunya harus siap untuk pertandingan selanjutnya, apalagi kalau harus bertemu Ginting lagi,” imbuh pemain berusia 25 tahun kelahiran Mino, prefektur Kagawa tersebut.

Kalau Momota begitu dominan, sebaliknya, Ginting selalu gagal. Dia memang berhasil mencapai lima final tahun ini. Namun semuanya berakhir dengan kekalahan.

Ironisnya, dalam tiga final, Ginting dikandaskan Momota. Yakni pada partai puncak China Open, Singapore Open, dan hari ini di BWF World Tour Finals 2019.

”Saya selalu kalah di final tahun ini. Tapi ini jadi pelajaran berharga buat saya ke depannya,” ucap Ginting. (jpg)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *