Raja Gowa Meninggal Dunia di Usia 70

Keluarga besar kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) berduka. Raja Gowa ke-37, Andi I Maddusila Daeng Manyonri Karaeng Katangka Sultan Alauddin II meninggal dunia di usia 70.

Sekretaris Kerajaan Gowa, Andi Hasanuddin Sila Andi Baso Erang mengungkapkan, keturunan langsung dari Sultan Alauddin ini meninggal dunia di rumah sakit (RS) Bahagia, Jalan Minasaupa, Minggu (10/6) sekitar pukul 15.30 WITA.

“Iya sekarang kita sementara atur semua untuk pemakamannya sesuai dengan prosedur pemakaman adat yang berlaku di kerjaaan Gowa,” ujarnya saat ditemui di kediaman pribadi Raja Gowa, Jalan Sultan Alauddin, kompleks perumahan BPH, kecamatan Rappocini, kota Makassar, Minggu (10/6) malam.

Menurut Andi, Raja Gowa meninggal setelah sebelumnya sempat beberapa kali dirawat di sejumlah rumah sakit ternama di kota Makassar sepekan terakhir. “Sempat sakit memang beliau selama 1 minggu kemarin. Tapi sempat dibawa pulang lagi ke rumah karena, mulai agak baikan,” ucapnya.

Andi Hasanuddin menuturkan, Minggu (10/6)pagi tadi, Andi Madusila sempat mengeluh sakit dib agian dadanya. Karena tak tertahankan, ia kemudian berusaha keluar dari kamar di rumahnya. “Jadi pas beliau keluar kamar, sakit di dadanya itu seperti tidak bisa ditahan sampai akhirnya jatuh terus kepalanya terbentur di pintur. Seperti tidak bisa kendalikan dirinya pada saat itu,” tuturnya.

Karena cukup khawatir, keluarga kemudian membawanya langsung ke rumah sakit untuk dirawat. “Jadi setelah itu beberapa jam dirawat di rumah sakit itu, langsung tidak sadar sampai akhirnya beliau berpulang,” tutupnya.

Dari rumah sakit, jenazahnya kemudian kembali dipulangkan ke rumah duka. Keluarga besar kerajaan pada umumnya langsung menyambut histeris kedatangan jenazah, petang tadi.

Sementara itu, pantauan JawaPos.com di rumah duka, mulai dari keluarga, keluarga besar kerajaan Gowa, sejumlah pejabat utama pemerintahan daerah kabupaten Gowa dan masyarakat umum memadati kediaman sang raja.

Rencananya, Senin (10/6) besok, Raja Gowa Madusila akan disalatkan di mesjid tua Katangka, kabupaten Gowa. Setelah itu, jenazah akan menjalani prosesi adat di Balla Lompoa (Rumah Besar Adat Raja-raja) di kabupaten Gowa.

Usai melakukan prosesi kerajaan, jenazah baru akan dikebumikan di pemakaman raja-raja di Gowa. “Jadi kita mulai upacara di Balla Lompoa, mulai pagi, sebelum duhur baru kita bawa jenazahya untuk dimakamkan,” imbuhnya.

Berdasarkan silsilah kerajaan, Patta Nyonri sapaan raja Gowa, adalah anak pertama dari keturan Raja Gowa ke-36 Andi Idjo Daeng Mattawang Karaeng Lalolang Sultan Muhammad Abdul Kadir Aidudin. Andi Maddusila dinobatkan sebagai Raja Gowa oleh Sekretaris Jenderal Forum Keraton se-Nusantara, Gunarso G Kusumodiningrat 2011 lalu.

(rul/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *