Menko PMK : Banyak Ibu Melahirkan Masih di Bawah Umur

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, bayi-bayi yang lahir dengan berat badan di bawah kondisi normal tersebut berpeluang besar menjadi stunting. (dok Kemenko PMK)

JAKARTA — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, bayi-bayi yang lahir dengan berat badan di bawah kondisi normal tersebut berpeluang besar menjadi stunting.

“Ini harus kita cegah. Peluangnya untuk menjadi stunting kalau tidak ditangani sungguh-sungguh,” kata Muhadjir saat berkunjung ke RSUD Abdul Rivai, sebagaimana dalam keterangan tertulisnya pada JawaPos.com, Rabu (3/11).

Bacaan Lainnya

Menurut informasi RS, bayi dengan berat lahir kurang dari 1.500 gram berhubungan dengan permasalahan adaptasi pernafasan. Hal itu karena paru-paru bayi tersebut kecil dan belum matang sehingga memerlukan alat bantu nafas mekanis yang dinamakan Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).

Sementara, bayi berat antara 1.500 sampai dengan 2.000 gram seharusnya bisa lebih bertahan hidup. Namun, kedua kelompok itu memerlukan upaya khusus dengan level 2 sampai 3 tergantung adaptasi pernafasan saat hari pertama serta dukungan alat medis dan dokter spesialis anak juga dukungan gizi sesuai berat badan dan umur kehamilan.

Diketahui, saat ini yang juga jadi problem tidak kalah penting di sini, yaitu banyaknya ibu yang melahirkan di bawah umur. Bahkan, ada yang baru 17 tahun sudah melahirkan.

“Ini tentu saja menjadi tanggung jawab pemerintah daerah untuk memberikan penyuluhan kepada remaja untuk tidak segera menikah sampai benar-benar siap,” ujar Muhadjir.

Di samping itu, masalah lain yang juga harus diselesaikan adalah masih banyaknya masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan. Akibatnya, hal itu tidak hanya menyulitkan bagi masyarakat dalam memperoleh bantuan pembiayaan juga bagi rumah sakit dan BPJS Kesehatan yang tidak bisa memberikan intervensi kepada yang bukan peserta jaminan kesehatan nasional.

Pada kesempatan tersebut, Menko PMK juga mendorong kenaikan status kelas rumah sakit rujukan di Kabupaten Berau. Menurutnya, keberadaan rumah sakit rujukan tipe C yang ada saat ini sudah harus dinaikkan statusnya mengingat Kabupaten Berau memiliki masalah yang cukup kompleks termasuk salah satunya banyak kasus bayi berat lahir rendah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *