KRI Nanggala 402 Ditembak Kapal Selam Prancis? Itu Hoaks!

RADARSUKABUMI.com – Berita palsu tentang penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 di perairan Bali banyak dijumpai di media sosial. Salah satunya menyebutkan bahwa tenggelamnya kapal selam buatan Jerman itu akibat tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Prancis SSN Emeraude. Agar lebih meyakinkan, pembuat hoax menyebut informasi itu didapat dari intelijen Jerman.

”Rekan intelijen di Jerman mengabarkan tenggelamnya KRI Nanggala-402 akibat terkena tembakan rudal kapal selam kelas nuklir Perancis SSN Emeraude yang sedang menyaksikan latihan TNI di Selat Bali | Terjadi persaingan bisnis kapal selam antara Perancis dan Jerman | infovalid,” tulis akun Twitter @plato_ids pada Minggu (25/4).

Bacaan Lainnya

Cuitan yang sudah disebar lebih dari 229 kali itu sukses bikin gaduh pengguna Twitter. Selain tidak sesuai dengan pemberitaan di media-media massa, kabar itu tidak menyebut detail sumber yang jelas. Apalagi jika dibandingkan dengan berita tentang tanggal kemunculan kapal selam Prancis SSN Emeraude itu di Selat Sunda (perairan Indonesia). Ada rentang waktu dua bulan sebelum peristiwa tenggelamnya Nanggala-402 pada 21 April 2021.

Kapal selam kelas nuklir milik Prancis SSN Emeraude muncul ke permukaan bukan tanpa sebab. Situs milik Koarmada I menyebutkan, pada Senin, 8 Februari 2021, ada satu lagi kapal perang Prancis yang muncul selain Emeraude. Yakni, kapal perang jenis Fregat FS Vendemiaire. Kehadiran mereka disambut langsung oleh KRI Barakuda-633, KRI Tenggiri-865, dan KRI Cakalang-852 untuk latihan passing exercise (passex) bersama.

Passing exercise (passex) yang dilakukan TNI-AL dengan dua kapal perang Prancis itu merupakan bentuk pengawasan dan pengamanan terhadap kapal-kapal negara sahabat yang melintasi Alur Laut Kepulauan Indonesia I (ALKI I) ataupun Alur Pelayaran Selat Malaka hingga keluar perairan yurisdiksi nasional.

”Dalam latihan passex dilaksanakan serial latihan flash exercise, flag hoist, dan photo exercise. Latihan diakhiri dengan salam perpisahan (farewell pass) yang kemudian kapal perang Prancis melanjutkan pelayaran,” kata Komandan KRI Barakuda-633 Mayor Laut (P) Faisal Yanova Tanjung. Anda dapat membacanya di bit.do/LatihanPassexFeb.

Terkait dengan penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono yakin tidak disebabkan human error. Faktor alamlah yang diduga mengakibatkan karamnya kapal selam bersama 53 prajurit TNI-AL tersebut.

”Tentu saya berkeyakinan ini bukan human error, tapi lebih kepada faktor alam,” katanya. Yudo memastikan, KRI Nanggala-402 sudah sesuai dengan prosedur saat melakukan penyelaman. Bahkan, Dinas Kelayakan Angkatan Laut telah memastikan KRI Nanggala-402 layak untuk berlayar.

Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan investigasi terkait dengan tenggelamnya KRI Nanggala-402. Hal itu dilakukan untuk mengetahui penyebab sebenarnya tenggelamnya kapal selam tersebut. Anda dapat membaca ulasan jawapos.com itu di bit.do/DugaanFaktorAlam. (jpc/izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *