Semakin dalam dia mengenal penulis Arus Balik itu, Engel merasakan kekagumannya terus bertambah. Apalagi, ketika membaca kisah bagaimana Pram menularkan semangat keindonesiaan kepada sesama tahanan di Pulau Buru. Lewat cerita yang dia karang sendiri. Lalu, dia sebarkan dari mulut ke mulut kepada tahanan lain. “Ini untuk menjaga semangat para tahanan yang sudah depresi,” katanya.
Selain itu, bagi Engel, Pram adalah simbol Bumi Manusia-nya Indonesia. Di luar negeri, semua orang sedang mempelajari Pram dengan serius. Engel ingin generasi muda Indonesia mau mengenal dan meneruskan perjuangan Pram. “Jangan sampai lah yang pertama mengadakan pameran soal Pram itu bule,” katanya.
(*/c10/ttg)