Anak Korban Lansia yang Tewas Dikeroyok Sebut Ayahnya Sudah Dapat Ancaman Pembunuhan

Pembunuhan berencana
ILUSTRASI. Pembunuhan berencana. (JawaPos.com)

JAKARTA — Bryana Halim, anak dari lansia kakek Wiyanto Halim, 89, lansia yang tewas dikeroyok karena dituding maling mengungkap bahwa korban sudah lama mendapat ancaman pembunuhan. Hal itu ia sampaikan kepada penyidik Polres Metro Jakarta Timur saat diperiksa menjadi saksi.

Bryana mengatakan, sebanyak 27 pertanyaan ditanyakan oleh penyidik. Dia menyampaikan kepada penyidik bahwa ayahnya sempat mengaku menerima ancaman pembunuhan, sehingga dia sempat dilarang datang ke rumah ayahnya.

Bacaan Lainnya

“Ada kesaksian tambahan kalau papa dapat ancaman mati dari sebelum kejadian. Ancaman dibunuh sebelum kejadian. Saya dalam waktu sebulan lebih nggak boleh ke rumah,” kata Bryana kepada wartawan, Minggu (6/2).

Ancaman pembunuhan itu datang pada Desember 2021 Beberapa hari sebelum kejadian pengeroyokan, ayahnya sempat menelepon dan bercerita soal ada orang yang mengikutinya. “Iya, jadi ada pengancaman sebelum kejadian dan ada telepon dari papa yang mengatakan ‘Kamu kenapa buntutin saya terus’. Itu beberapa hari sebelum kejadian. Jadinya, papa sudah tahu itu papa dibuntutin terus beberapa hari sebelum kejadian,” jelas Bryana.

Sebelumnya, peristiwa penganiayaan menimpa seorang lansia berinisial HM, 89. Dia tewas mengenaskan usai dihakimi massa akibat dituduh sebagai pencuri mobil. Peristiwa ini sempat viral di media sosial. Di dalam video terlihat jika mobil korban dikejar oleh seperda motor. Orang yang memvideokan terdengar meneriaki maling ke arah korban.

Pengendara motor lainnya pun sontak terpancing dan ikut mengejar mobil korban. Satu unit mobil polisi pun tampak turut mengejar.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *