Djarot Tinggalkan Balai Kota, Masa Jabatannya Telah Habis

Masa Jabatan Djarot Saiful Hidayat sebagai Gubernur DKI Jakarta akan habis dalam dua hari kedepan, tepatnya pada 15 Oktober 2017. Namun hal ini merupakan hari terakhirnya bekerja dan berkantor di Balai Kota.

Berdasarkan pantauan JawaPos , sekitar pukul 13.00 petugas kebersihan mulai mondar-mandir dari ruang kerja Djarot yang terletak di Blok B lantai 2 itu. Karyawan tersebut keluar dengan membawa tong sampah serta plastik besar yang memuat berkas-berkas yang sudah tak terpakai.

Bacaan Lainnya

Djarot sendiri, telah meninggalkan Balai Kota setelah menunaikan Salat Jumat di Masjid Fatahillah. Dia tidak kembali ke ruang kerja, melainkan langsung masuk ke mobil dinas Lexus-nya.

Sembari berjalan menghampiri mobilnya, mantan Wali Kota Blitar itu sempat dihadang puluhan warga yang telah menantinya sejak pagi. Mereka berebut dan saling dorong berusaha menjabat tangannya.

Mereka yang datang merupakan masyarakat ibu kota, mulai dari yang dewasa hingga anak-anak. Terpancar raut wajah sedih, mereka terlihat seakan akan sangat merindukan sosok pemimpin idolanya.

Djarot yang saat itu masih memakai peci pun tersenyum lebar, seolah menyapa satu persatu dari mereka. Namun, tak sepatah kata dilontarkannya, selain ucapan terima kasih sebagai balasan atas doa yang diteriakan mereka.

Hari ini, Politikus PDI Perjuangan itu telah mengemas barang-barang miliknya dari ruangan yang ditempatinya selama tiga tahun terakhir. Dibantu ajudannya, dia mengaku sudah mulai membereskan meja kerja sejak hari Senin (9/10) lalu.

Kemudian, pada hari Selasa (10/10), sejumlah pakaian yang masih terbungkus plastik laundry dan digantung menggunakan hanger, serta sepasang sepatu dalam kardus diturunkan oleh ajudan. Barang-barang tersebut lalu dimasukkan ke dalam mobil dinas Djarot.

Begitupun dengan rumah dinasnya yang terletak di Jalan Taman Suropati Nomor 7 yang sudah mulai dirapikan. Dia mengaku telah siap meninggalkannya mulai esok hari.

Insha Allah besok saya sudah tidak di rumah dinas lagi, sehingga malam minggu saya sudah tidak menempati rumah dinas lagi,” ujarnya saat disapa wartawan pada pagi hari ini, Jumat (13/10).

Sebelumnya, dia mengungkapkan rencana untuk mencari tempat singgah untuk sementara waktu. Sebab, rumah miliknya di kawasan Cibubur terlampau jauh dari sekolah anak-anaknya.

“Sekarang kami juga harus mencari tempat untuk menghuni sementara,” ungkap Djarot saat melangsungkan acara ramah-tamah bersama staf Balai Kota dan wartawan di rumah dinasnya, Kamis (12/10) malam.

Meski telah berpindah berpuluh-puluh kali, lanjut dia, tetap ada perasaan bangga, senang, serta bahagia karena memiliki orang-orang yang setia bersamanya. Ungkapan tersebut tertuju kepada sang istri, Happy Farida.

“Tapi saya tidak sendiri, ada seorang perempuan yang tiada pernah mengeluh untuk pindah dari satu tempat ke tempat yang lain, di Jakarta saja kami sudah pindah 7 kali, tapi dia gak ngeluh,” tutur dia.

Selain itu, bapak yang memiliki tiga anak perempuan itu juga pernah berpindah-pindah saat masih tinggal di tanah Jawa. Hal tersebut pun dijadikannya sebagai sebuah pembelajaran.

“Belum lagi Blitar, belum lagi Surabaya, puluhan kali, itulah proses pembelajaran saya sendiri, dan dia gak pernah mengeluh sama sekali,” imbuh Politikus berusia 55 tahun itu.

(cr3/ce1/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *