Tahu Tempe Hanya Turun Seribu

SUMRINGAH: Salah satu penjual tempe dan tahu di Pasar Gudang Kota Sukabumi.

RADARSUKABUMI.com, CITAMIANG – Menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ternyata tidak berdampak besar bagi pedagang tahu dan tempe dibeberapa pasar tradisional Kota Sukabumi. Padahal, bahan baku kedua makanan tersebut, yakni kedelai amat erat kaitannya denga nilai tukar rupiah.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, penurunan harga tempe dan tahu dibeberapa pasar tradisional Kota Sukabumi rata-rata hanya turun harga di kisaran lima ratus rupiah hingga satu ribu rupiah dalam setiap kantong dan batang tempe tersebut. Walaupun begitu, kabar tersebut cukup membuat sumringah para konsumen dan pedagang.

Bacaan Lainnya

Dadang (51), salah satu pedagang tahu da tempe di Pasar Gudang Kota Sukabumi mengakui, penurunan harga eceran tahu dan tempe ini terjadi sejak awal tahun. Persoalan menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dirinya tidak mengetahui.

“Kalau soal menguatnya nilai rupiah saya kurang tahu pak, yang pasti harga dari pemasok turun sehingga harga jual ke konsumen juga turun. Tempe satu batangnya biasanya Rp 7000 jadi Rp 6000, sedangkan tahu hanya turun lima ratus rupiah dalam setiap kantongnya,” paparnya kepada Radar Sukabumi saat ditemui di lokasi, kemarin (8/1).

Penurunan harga tersebut, lanjut Dadang, cukup membuat sumringah para pembeli terutama pemilik rumah makan dan ibu rumah tangga. Soalnya, hampir setiap harinya dagangnya ini laris dibeli konsumen.

“Ya untuk pedagang sih sama saja, Alhamdulilah lah kadinya barang cepat habis juga karena para konsumen tahu juga harga turun, semoga saja tidak terjadi lagi kenaikan yang signifikan,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *