Harga Kedelai Naik, Ukuran Tempe Dikurangi

pengrajin tempe
pengrajin tempe di Parung. Jaenal/Radar Bogor.

PARUNG – Pasca harga minyak goreng naik, kini giliran harga kacang kedelai merangkak tinggi. Hal ini membuat perajin tempe di Kampung Lebak Wangi, Desa Parung, Kecamatan Parung terpaksa mengurangi ukuran tempe.

“Untuk kenaikan bahan baku sudah sejak tiga bulan terakhir, bahkan produksi tempe dikurangi. Biasanya bisa empat kwintal setiap hari sekarang hanya tiga kwintal,” kata perajin tempe, Ambar (40) ketika ditemui wartawan, Senin (14/2/2022).

Bacaan Lainnya

Ambar mengatakan, saat ini harga kacang kedelai sebagai bahan pokok pembuatan tempe sendiri sudah menembus Rp 1.1 juta perkwintal yang sebelumnya Rp 800 ribu rupiah.

“Tentu dengan harganya yang tiap hari naik ini membuat perajin tempe keberatan, sedangkan harga tempe yang kami jual ke pedagang harganya tetap sama 5 ribu sampai 6 ribu perbungkus. Tak ada kenaikan,” ucapnya.

Senada dikatakan perajin tempe lain, Aprilia (34) menjelaskan, dengan harga kacang kedelai yang mahal tentu sangat berat apalagi yang masih baru mulai usahanya.

“Sejak harga bahan baku naik,  beberapa perajin tempe berhenti beroperasi sementara waktu. Menunggu harga normal kembali,” jelasnya.

Dia menambahkan, kalau bisa harganya normal lagi kasihan bagi perajin yang baru harus berhenti jualan karena tak ada modalnya.

“Kami berharap pemerintah segera mengambil sikap terkait dengan tingginya harga kacang kedelai ini. Karena banyak komplain dari pedagang di pasar karena ukuran tambah kecil,” tambahnya.

Lebih lanjut Aprilia menuturkan, ada rencana pekan depan para perajin tempe bakal melakukan aksi mogok produksi dan jualan untuk memprotes kenaikan harga.

“Infonya dari pedagang yang di Jakarta dalam waktu dekat ini mau mogok tapi masih menunggu kabar lagi soal rencana memprotes kenaikan harga kacang kedelai,” kata Aprilia.
(Abi)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *