‘Si Tayo’ Hanya Jadi Tontonan, Tak Ada Anggaran, Gagal Mengaspal

Bus Rapid Transit ( BRT) yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan hanya menjadi tontonan dan terparkir di Kantor Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.

RADARSUKABUMI.com – Hampir satu tahun Bus Rapid Transit ( BRT) yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan belum juga bisa dinikmati oleh masyarakat. Rencananya bus yang dikenal sebutan ‘Si Tayo’ ini akan mengaspal di seputaran Jalan Lingkar Selatan, namun kini hanya terparkir di Dinas Perhubungan Kota Sukabumi.

“Ya karena tidak adanya anggaran untuk operasional lima bus tersebut.,” ujar Kadishub Kota Sukabumi, Abdul Rachman, Sabtu (25/7).

Bacaan Lainnya

Melihat kondisi seperti ini kata Abdul rencananya akan menggandeng pihak swasta. Namun disisi lain di masa pandemi ini pun pihak ketiga belum bisa memberikan pendanaan karena covid-19.

” Mereka belum bisa memberikan dana operasional, karena butuh kurang lebih Rp125 juta untuk operasional lima BRT,”katanya.

Kini nasib kelima bus Tayo hanya menjadi hiasan parkiran di halaman parkir Gedung Dishub. Biasanya kelima bus tersebut sebelum masa pandemi Covid-19 ada, aktif digunakan untuk sosialisasi seputar transportasi darat kepada siswa PAUD dan TK Kota Sukabumi.

“Untuk sementara kelima bus kita panasin setiap hari dan dirawat. Kemarin tiga bus di titip di terminal bus tipe C, karena rawan dan aset pemerintah kita simpan di dinas,” ujarnya.

Kedepannya sebagai alternatif pembiayaan operasional untuk bus Tayo oleh pihak ketiga. Tapi akan mencoba menganggarkan melalui APBD Kota Sukabumi, mengingat kini pengelolaan angkutan menggunakan sistem buy the service yang sedang di kembangkan oleh pemerintah pusat, dan sudah di adopsi oleh beberapa daerah.

“Artinya Pemerintah membeli pelayanan, semacam subsidi. Sesuai amanat undang-undang pemerintahan bertanggung jawab terhadap pelayanan angkutan kepada masyarakat,”terangnya.

Lanjutnya Dishub akan mencoba anggarkan dana operasional untuk subsidi angkutan. Karena bukan hanya untuk bus Tayo, ujar Kadishub akan meluas ke Transportasi lainnya yang dipergunakan untuk para pelajar secara gratis. Untuk pengusulan anggaran operasional tersebut oleh Dishub akan coba dianggarkan pada 2021 mendatang.

“Di masa pandemi Covid-19, ada khawatiran dari para orang tua apabila anaknya naik angkutan umum. Kita akan pilih apakah Tayo atau angkot yang higienis yang bisa memungkin mengangkut anak sekolah secara gratis,”pungkasnya,. (Bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *